Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara, meminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk melakukan transformasi dalam menghadapi risiko ketidakpastian global.
Menurutnya, pimpinan PLN sepatutnya mampu mengidentifikasi risiko adanya pergerakan dunia yang tak bisa dihindarkan. Terlebih, perekonomian dunia juga sulit diprediksi.
"Yang dibutuhkan oleh Republik ini adalah keluar dari masa pandemi menuju pemulihan, kita menghadapi risiko yang berbeda. Risikonya bergeser. Sekarang risikonya adalah uncertainty di tingkat dunia," kata Suahasil Nazara, dikutip Selasa (14/2/2023).
Baca juga: PLN Jajaki Kerjasama Pengembangan Sistem Kelistrikan di Afrika Timur
Suahasil mengatakan, pimpinan PT PLN agar mampu memetakan beragam risiko yang akan dihadapi di masa mendatang. Kata dia, pengalaman melakukan transformasi ketika pandemi menjadi titik penting dari penanganan transformasi PT PLN.
"Masa kerja PLN seumur Republik karena di PLN itu ada kata ‘negara’. Jadi PLN itu adalah negara, bukan PT swasta. Lakukan knowledge capture, bukukan, dan pastikan bahwa kesiapsiagaan kita menuju ke depan," ujar dia.
Dia berpesan, agar PLN melibatkan seluruh sektor di pemerintahan sebagai langkah transformasi dalam menghadapi tantangan global kedepan.
"Kementerian dilibatkan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah dilibatkan. Jalin hubungan yang baik sehingga bisa kita dudukan terus bahwa PLN itu bekerja buat Republik Indonesia," tegasnya.
Untuk itu, Suahasil menekankan kepada seluruh pimpinan PT PLN untuk memahami sumber-sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Kata dia, hilirisasi sumber daya alam dipastikan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
"Enggak bisa Republik kita ini maju atau keluar dari middle income trap, menciptakan pertumbuhan baru dan pendapatan perkapita yang lebih tinggi, enggak bisa tanpa manufaktur. Pasti harus manufaktur," ucap dia.
"Jadi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan adalah hilirisasi sumber daya alam karena itu yang kita punya. Ambil sumber daya alamnya, proses lebih lanjut di dalam negeri," paparnya.