News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

IHSG Diprediksi Kembali Melemah Tertekan Harga Komoditas dan Rupiah 

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (30/12/2022). IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak di kisaran level 6.852 hingga 6.988. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi kembali melemah setelah ditutup minus 0,31 persen ke level 6.873 kemarin. 

Analis sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG dibayangi pelemahan akibat gejolak harga komoditas dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. 

"Perkembangan pola gerak IHSG saat ini masih terlihat berada dalam rentang sideways. Namun, masih dibayangi oleh potensi koreksi wajar di tengah fluktuasi harga komoditas serta nilai tukar rupiah," ujar dia melalui risetnya, Rabu (22/2/2023). 

William memperkirakan IHSG pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran level 6.852 hingga 6.988. 

Kendati berpotensi melemah kembali, tapi prospek IHSG secara jangka panjang masih bagus ditopang perekonomian Indonesia. 

"Namun, peluang kenaikan dalam jangka pendek hingga panjang masih terbuka cukup lebar melihat kondisi fundamental perekonomian yang masih cukup kuat dari data data yang telah terlansir," katanya. 

Baca juga: Rupiah Perkasa IHSG Turun Tipis di Awal Pekan Ini

Dengan demikian, dia menyarankan investor agar dapat mengoleksi saham-saham dengan harga murah di saat IHSG melemah. 

Baca juga: IHSG Diperkirakan Tertekan Jelang Rilis Kinerja Emiten

"Sehingga, peluang koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan harapan capital gain dalam jangka menengah hingga panjang," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini