Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap hari kita tentu dapat melihat pentingnya kewirausahaan atau entrepreneurship bagi kehidupan ekonomi banyak orang, terlebih di masa pandemi virus corona (Covid-19) seperti saat ini.
Aspek ini juga yang kini banyak ditanamkan pada siswa sebagai aset masa depan yang akan membangun negara ini melalui berbagai cara, termasuk bisnis kewirausahaan.
Dikutip dari laman www.techbaji.com, Rabu (22/2/2023), kewirausahaan bukan hanya tentang memecahkan masalah dan mengubahnya menjadi bisnis yang menguntungkan sepenuhnya.
Namun, yang paling penting adalah tentang memberi nilai pada diri sendiri terlebih dahulu, kemudian memberi nilai pada keahlian Anda, lalu berdasarkan keahlian Anda selanjutnya mengidentifikasi dan memecahkan masalah demi kemajuan masyarakat serta pertumbuhan pribadi.
Para siswa harus cukup dilatih agar akrab dengan aspek bisnis ini, sehingga mereka dapat memulai perjalanan kewirausahaan mereka sejak usia dini.
Baca juga: Sekolah Penggerak di Jakarta Gelar Selebrasi P5 dan Festival Imlek Bertema Kewirausahaan
Jika membandingkan praktisi masa kini dengan masa lalu, maka Anda akan melihat perbedaan yang lebih besar dalam mentalitas mereka.
Di masa lalu, siswa berpandangan bahwa setelah menyelesaikan pendidikan selama 16 tahun, mereka akan memiliki pekerjaan dan gaji yang bagus secara mudah, namun saat ini konsep tersebut berubah total.
Ada begitu banyak pengangguran di seluruh dunia, sehingga tidak ada yang dapat memikirkan pekerjaan bagus dan gaji besar setelah menyelesaikan kelulusan mereka.
Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut, muncul konsep pemberdayaan diri dan kewirausahaan bagi siswa dan mahasiswa secara efisien.
Munculnya ekosistem wirausaha telah memberikan banyak manfaat, karena selain memenuhi kebutuhan hidup saat ini dan bertahan dengan dunia modern yang berubah begitu cepatnya, aspek bisnis ini dapat melatih siswa agar dapat menghadapi segala macam situasi.
Asuransi Astra Syariah menyalurkan donasi dari Dana Sosial Peserta berupa 2 unit sepeda motor ke sekolah binaan Yayasan Pendidikan Astra - Michael D. Ruslim (YPA-MDR) yakni SMKN 1 Leuwiliang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk membantu pemasaran produk unggulan sekolah berupa makanan dan minuman.
Penyerahan ini diserahkan oleh Ketua Pengurus YPA-MDR Herawati Prasetyo kepada Kepala SMKN 1 Leuwiliang, Fajar Syah Alam, disaksikan oleh Marketing Commercial & Health Business Director Asuransi Astra, Gunawan Salim didampingi VP Sharia Business Asuransi Astra, Rahadi Windyagiri Andrie.
Marketing Commercial & Health Business Director Asuransi Astra, Gunawan Salim berharap bantuan ini dapat membantu siswa yang tengah mendalami ilmu wirausaha agar mudah dalam memasarkan produk mereka ke lokasi yang dituju.
"Kami berharap motor yang diberikan kepada sekolah bisa bermanfaat dalam proses pembelajaran terutama praktik kewirausahaan, dan siswa tidak merasa kesulitan dalam memasarkan produk sampai ke beberapa lokasi. Upaya ini dilakukan agar terbentuk jiwa kewirausahaan bagi siswa-siswi di sekolah, sehingga ke depan berdampak pada peningkatan ekonomi wilayahnya," kata Gunawan, dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).
Ketua Pengurus YPA-MDR, Herawati Prasetyo juga berharap bantuan ini menambah semangat para siswa dalam mempelajari ilmu kewirausahaan.
"Semoga dengan adanya kolaborasi ini bisa menambah semangat baik itu guru dan siswa, yang pastinya bisa memenuhi capaian proses pembelajaran pada praktik kewirausahaan," jelas Herawati.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Leuwiliang, Fajar Syah Alam berharap program ini dapat melahirkan berbagai inovasi dalam berwirausaha agar para siswa dapat memperluas pasarnya.
"Dengan adanya program ini saya berharap jiwa kewirausahaan bisa muncul dari diri siswa dan siswi agar SMKN 1 Leuwiliang bisa mempunyai ide inovasi terbaru untuk memperluas pemasaran produk unggulan," jelas Fajar.
Pemberian bantuan ini merupakan bagian dari upaya praktik kewirausahaan baik intrakulikuler maupun ekstrakulikuler para siswa dan siswi SMKN 1 Leuwiliang.
Karena kendaraan tersebut dapat digunakan untuk mendukung pemasaran produk unggulan siswa secara menyeluruh, satu diantaranya ke sentra oleh-oleh lokal.
Hingga saat ini, YPA-MDR telah membina 121 sekolah dari jenjang SD, SMP hingga SMK maupun SMA yang tersebar di 14 Kabupaten, yakni Lampung Selatan, Serang, Tangerang, Bogor, Majalengka, Kapuas, Kutai Barat, Barito Utara, Bantul, Gunungkidul, Pacitan, Kupang dan Rote Ndao dan Manggarai Timur.