TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) Rosan Perkasa Roeslani menegaskan, aksi kolektif sangat diperlukan untuk memantapkan kontribusi Indonesia di berbagai organisasi internasional, seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Saat ini dua ekonom asal Indonesia, yaitu Mari Elka Pangestu menempati posisi penting di Bank Dunia.
Mantan Menteri Perdagangan itu dipercayakan sebagai Managing Director Bank Dunia. Selain itu, mantan Staf Ahli Menteri Keuangan, Wempi Saputra juga diangkat sebagai Direktur Eksekutif Bank Dunia.
Baca juga: 4 Negara Sahabat Puji Peran Indonesia di Kancah Internasional dalam Berbagai Bidang
Wempi Saputra menempati posisi direktur eksekutif Bank Dunia sejak November 2022. Ia mewakili sejumlah negara seperti Indonesia, Brunei Darussalam, Fiji, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Nepal, Thailand, Vietnam, dan Tonga
“Saya yakin, visi jangka panjang dan strategi besar, keterwakilan dan kontribusi Indonesia akan menghadirkan perbaikan signifikan bagi negara dan dunia,” kata Rosan pada acara “Meet and Greet” yang diselenggarakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington DC, pada akhir pekan lalu.
Rosan mengaku bangga bertemu para tokoh dan sosok hebat yang memiliki pencapaian kelas dunia. Disebutkan, prestasi Mari Elka Pangestu yang dikenal sebagai guru besar Universitas Indonesia (UI) adalah sangat mengagumkan sekaligus membawa nama harum bangsa dan negara.
“Saya bangga atas kontribusi luar biasa Ibu Mari Elka Pangestu sebagai Managing Director Bank Dunia, selama tiga tahun terakhir. Ini menjadi suara penting bagi Indonesia dan dunia. Saya menantikan pencapaian lainnya di masa depan dalam pembangunan global. Saya juga mengucapkan selamat bertugas kepada Bapak Wempi Saputra atas pengangkatannya sebagai Direktur Eksekutif Bank Dunia. Tugas yang luar biasa. Kami di KBRI Washington DC akan selalu siap mendukung,” ujar Rosan melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, pada Senin (27/2/2023).
Ia mengatakan, selain Mari Elka Pangestu dan Wempy Saputra, acara “Meet and Greet” juga dihadiri 93 orang Indonesia yang bekerja di Bank Dunia dan 11 orang yang bekerja di International Monetary Fund (IMF).
“Ini sebuah pertemuaan yang penuh keakraban dan persaudaraan,” ujar Rosan.