News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AFPI: 25 Persen Penyaluran Fintech P2PP Mengalir ke Warga Jabar

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fintech Pendanaan Bersama telah menyalurkan pinjaman dana sebesar Rp133 triliun secara akumulatif, yang disalurkan kepada 22,55 juta penerima pinjaman.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Seiring dengan revolusi industri 4.0, peran fintech peer to peer (P2P) lending atau fintech pendanaan bersama di Indonesia mengubah perilaku masyarakat menjadi semakin dekat dengan keuangan finansial digital.

Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Kuseryansyah mengatakan, saat ini terjadi kesenjangan pembiayaan hingga Rp1.650 triliun untuk sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Inilah yang menjadi tantangan sekaligus peluang bagi fintech pendanaan bersama, saat kebutuhan pembiayaan tersebut tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, dan tentu provinsi Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang termasuk dalam himpunan data tersebut,” ujar Kuseryansyah saat “Reconnect by Restock. id : Business Maximalism in 2023 di Hotel Malaka Bandung, belum lama ini.

Dikatakannya, hingga saat ini Fintech Pendanaan Bersama telah menyalurkan pinjaman dana sebesar Rp133 triliun secara akumulatif, yang disalurkan dari 202 ribu pemberi pinjaman atau lender kepada 22,55 juta penerima pinjaman atau borrower di Jawa Barat dengan status pinjaman yang outstanding adalah Rp. 13,23 triliun.

"Jawa Barat mendominasi dengan sebesar 25 persen dari total penyaluran di Indonesia Penyaluran Fintech Pendanaan Bersama," katanya.

Kuseryansyah berharap penyaluran regional ini diharapkan terus berkembang ke arah yang positif sesuai dengan semangat literasi dan inklusi keuangan yang melekat pada produk fintech pendanaan bersama.

Baca juga: UU Pelindungan Data Pribadi Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat ke Industri Fintech

“Restock. id Reconnect: Business Maximalism in 2023” menghadirkan talkshow yang terbagi menjadi 3 sesi yakni sesi pertama bertema Introduction to Fintech and How Data Can Help Business to Grow, dengan pemateri Tiar N. Karbala dan Benny Sudaryanto, sesi kedua talkshow bertema Time for Business to Scale Up or Down?, dengan pemateri Ben Wirawan dan Putera Dwi Karunia, yang membahas mengenai bisnis outlook yang akan terjadi di tahun 2023.

Baca juga: Sinergikan Fintech dengan Pembiayaan Mikro, Pendiri KoinWorks Akuisisi BPR di Tangerang

Sesi terakhir mengangkat tema Digital Marketing in the Red Ocean: How Business Can Thrive yang pemateri pada sesi ini adalah Rizki Fahrurrozi dan San Teresia Penglipurati, yang membahas strategi digital marketing yang perlu diterapkan dari sisi digital oleh para brand owners, juga perlunya melakukan branding agar mendapatkan positioning yang tepat dengan audience.

Baca juga: Miliarder Jack Ma Serahkan Kendali Raksasa Fintech China Ant Group

Para pemateri di sesi ini menceritakan pengalaman dalam melakukan aktivitas digital marketing dan branding selama ini.

Chief Risk Officer (CFO) Restock. id, M. Audi Vialdo mengatakan, acara ini diperuntukkan agar client dari Restock.id dapat berkumpul dan berbagi informasi, edukasi, sampai ke networking satu sama lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini