TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Elnusa Tbk (ELSA), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina, menganggarkan belanja modal sebesar Rp 500 miliar sepanjang tahun ini.
"Melalui belanja modal yang disiapkan ini Elnusa berkomitmen untuk siap berinvestasi melakukan pengembangan dan inovasi dalam mendukung pertumbuhan perusahaan ke depan," ujar Direktur Keuangan Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja, Kamis (2/3/2023).
Rencananya, 46 persen dari belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk maintain capacity alat survei seismic darat dan juga perawatan sumur, 35 persen dialokasikan untuk pertumbuhan bisnis pada pemeliharaan kapasitas kelengkapan pekerjaan Hydraulic Workover (HWU), Mobile Well Testing serta jasa distribusi dan logistik energi untuk pembangunan dan revitalisasi Terminal Petroleum Liquefied Gas (TPLG) Kolaka, Tanjung Pandan, Labuan Bajo dan berdasarkan kepastian market ke depan.
Baca juga: Elnusa Dukung Peningkatan Produksi Migas Nasional dan Turut Jalankan Transisi Energi
"Dan sisanya digunakan untuk segmen jasa penunjang migas dan non project," ujarnya.
Pada tahun 2022 Perseroan lebih selektif dalam melakukan realisasi belanja modal, adapun belanja modal Elnusa tahun 2022 yang terserap adalah sebesar Rp 409 miliar dan dimanfaatkan untuk berbagai investasi yang mendukung pertumbuhan serta keberlangsungan bisnis. Beberapa diantaranya untuk pengembangan jasa hulu, jasa distribusi dan logistik energi serta jasa penunjang migas.
Kinerja 2022
Elnusa menutup 2022 dengan membukukan kinerja prestisius dan berhasil melampaui kinerja di tahun sebelumnya juga target perusahaan di tahun 2022. Hal tersebut tercermin dari capaian laba bersih yang dibukukan Rp 378 miliar, didorong dengan adanya peningkatan aktivitas hulu migas.
Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 12,3 triliun pada 2022, naik 51 persen Year on Year (YoY) dari tahun 2021 sebesar Rp 8,1 triliun.
Pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan melalui segmen jasa distribusi dan logistik energi sebesar 59 persen, jasa hulu migas terintegrasi 32 persen dan jasa penunjang migas 9 persen.
Perolehan tersebut didorong atas peningkatan di semua segmen bisnis Perseroan seiring dengan peningkatan aktivitas hulu migas dan kebutuhan BBM industri maupun masyarakat.
“Dengan penuh rasa syukur, Perseroan berhasil menaklukan berbagai tantangan di tengah kondisi ketidakpastian akibat gejolak global sepanjang tahun 2022 yang masih berlanjut dari tahun sebelumnya juga pasca dampak dari pandemi sejak 2020 lalu. Untuk memperkokoh daya tahan terhadap keuangan juga menjaga bisnis yang berkelanjutan kedepannya, Elnusa berupaya memperkuat bisnis inti Perseroan dengan konsisten menerapkan kebijakan strategis Perusahaan dalam pengelolaan biaya yang tepat guna, optimal dan mengambil peluang dalam Pengembangan bisnis yang bukan hanya berfokus pada industri migas namun juga non migas,” kata Bachtiar.