News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badai PHK

GoTo Pangkas 600 Karyawan, Ini Alasannya

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Presiden Unit Bisnis On-Demand Service GoTo, Catherine Hindra Sutjahyo (tengah) bersama Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kementerian Koordinator Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin (kiri) dan Ekonom Universitas Indonesia dan Director Next Policy, Fithra Faisal (kanan) berbincang saat konferensi pers Gojek Outlook 2023: Strategi Gojek Tumbuh Berkelanjutan Menjawab Kebutuhan Masyarakat, di Jakarta, Selasa (28/2/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Beberapa waktu lalu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mengumumkan pembaruan strategi untuk membangun perusahaan yang berkelanjutan, menguntungkan, dan dapat terus memberikan dampak positif jangka panjang bagi jutaan orang.

Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, peristiwa melakukan kajian secara menyeluruh dan terus menerus, untuk menentukan peningkatan yang dapat dilakukan di setiap kegiatan bisnis.

"Kajian tersebut telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian yang perlu dilakukan untuk memperkuat operasional perusahaan," ujar Juru Bicara GoTo atau GoTo Group Corporate Secretary RA Koesoemohadiani dalam keterangannya, Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Saham GOTO Terus Anjlok Hingga Kini Tak Lagi Jadi Big Cap

Salah satu penyesuaian tersebut adalah pengonsolidasian sejumlah bisnis dan tim dalam ekosistem perusahaan, untuk menghadirkan organisasi yang lebih ramping serta lebih siap untuk menanggapi permintaan pasar.

Sebagai contoh, perusahaan melakukan desain ulang pada bisnis offline merchant di GoTo Financial dan menyatukan dua tim offline merchant.

"Penyesuaian seperti ini akan membantu kami memberikan layanan yang lebih baik kepada merchant, sekaligus mengurangi biaya," kata Koesoemohadiani.

Konsolidasi dan sentralisasi yang dilakukan untuk beberapa fungsi penunjang bisnis akan menjadi shared resources atau sumber daya bersama, yang diharapkan akan mampu untuk menghadirkan layanan berkualitas tinggi di seluruh ekosistem, sekaligus menghindari adanya duplikasi fungsi dalam unit bisnis.

GoTo juga meninjau kembali prioritas, dan akan mengurangi skala atau menunda kegiatan bisnis serta inisiatif yang bukan merupakan layanan inti.

Baca juga: Usai Natal, Saham GOTO dan Bukalapak Kompak Anjlok pada Akhir Perdagangan Hari Ini

Contohnya, akan mengurangi beberapa bagian dari layanan Mitra Tokopedia, agar sumber daya perusahaan dapat difokuskan pada kegiatan yang akan mendorong dampak lebih besar.

Koesoemohadiani menjelaskan, dalam kondisi dimana kebutuhan perekrutan menurun, perusahaan juga melakukan restrukturisasi di tim rekrutmen.

Teknologi akan memegang peran penting dalam percepatan eksekusi, mengurangi proses manual dan margin of error serta meningkatkan layanan.

Hal ini, lanjutnya, juga meliputi kehadiran perangkat teknologi baru untuk operasional, layanan serta pengelolaan data yang lebih lancar.

Baca juga: Analis Isyaratkan Waktu yang Pas untuk Nyerok Saham GOTO

"Langkah-langkah penyesuaian tersebut sayangnya akan memengaruhi sekitar 600 posisi dalam ekosistem GoTo," tuturnya.

Karyawan yang terdampak akan memperoleh dukungan dari perusahaan selama masa transisi, di mana dukungan yang diberikan akan lebih dari yang diwajibkan oleh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan mencakup dukungan finansial, karier, dan kesejahteraan.

Langkah penyesuaian ini tidak akan memengaruhi layanan yang diberikan GoTo kepada konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang.

"Setiap karyawan telah berperan penting dalam perjalanan GoTo, dan kami sangat mengapresiasi kontribusi mereka dalam membangun bisnis dan bersama-sama mendukung GoTo untuk mencapai misi perusahaan," pungkas Koesoemohadiani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini