TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN – Erupsi Gunung Merapi pada Sabtu (11/ 3/2023) tidak berdampak pada operasi penerbangan sipil di wilayah terdekatnya.
Operasi penerbangan dari dan menuju Yogyakarta dan Solo berjalan dengan lancar dan sesuai jadwal.
Lion Air Group menyampaikan perkembangan maskapai terse penerbangan dari dan menuju Yogyakarta dan Solo berjalan dengan lancar dan tidak terdampak.
Baca juga: Garuda Indonesia Bakal Sewa Sekitar Tujuh atau Sembilan Pesawat Untuk Haji 2023
“Lion Air Group telah mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penerbangan,” tulis Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan persnya, Sabtu (11/3/2023).
Semua penerbangan diarahkan untuk menghindari zona bahaya yang telah ditentukan oleh pihak berwenang, sehingga tidak ada pengaruh langsung dari erupsi Gunung Merapi pada operasi penerbangan.
Lion Air Group terus memantau situasi dan perkembangan terkini dari erupsi Gunung Merapi dan tetap siap untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan seluruh penumpang dan kru.
Operasional Lion Air Group mengikuti pemberitahuan resmi dari otoritas penerbangan sipil.
Lion Air Group terus berkoordinasi dan komunikasi intensif bersama regulator, pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara dan instansi terkait lainnya.
Senada dengan Lion Air Group, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, bahwa operasional penerbangannya juga tidak terdampak sama sekali dengan adanya erupsi.
"Belum ada (operasional yang terdampak). InsyaAllah aman semua," ujarnya kepada Tribunnews.
Baca juga: Ponsel Penumpang Terbakar di Dalam Pesawat, Penerbangan Lion Air Rute Kupang-Surabaya Tertunda
Sebelumnya, AirNav Indonesia melalui Sekretaris Perusahaan, Rosedi mengatakan, berdasarkan pengamatan AirNav, erupsi masih mengeluarkan awan panas hingga pukul 15.30 WIB.
Dan dinyatakan bahwa abu vulkanik bergerak ke arah barat daya Jawa Tengah.
"Telah dikeluarkan peringatan kepada Maskapai dengan No. ASHTAM (Volcanic Ash Notam): VAWR3871 pada pukul 05.35 UTC/12.35 WIB," ucap Rosedi dalam pernyataannya yang diperoleh Tribunnews, Sabtu (11/3/2023).
Rosedi melanjutkan, berdasarkan hasil koordinasi dan pemeriksaan sementara dengan Cabang Yogyakarta, hasil paper test negatif baik untuk Bandar Udara Yogyakarta Internasional dan Adi Sucipto.
Hingga statement ini dikeluarkan, operasional penerbangan dan personel pelayanan navigasi penerbangan di Bandara YIA, Adi Sucipto, Adi Sumarno, dan Ahmad Yani dalam keadaan aman terkendali.
Baca juga: Lion Air Sampaikan Permintaan Maaf Usai Pesawatnya Tabrak Garbarata di Bandara Mopah Merauke
"AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan Stakeholder penerbangan terkait update kondisi di lapangan," pungkas Rosedi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan terjadi Awan Panas guguran Gunung Merapi tanggal 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng/Krasak.
Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya jarak 7 km dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak.
Sebelumnya, berdasarkan pengamatan BPPTKG pada pukul 06.00-12.00 WIB, teramat 1 kali guguran lava dengan jarak luncur 1.500 meter ke barat daya.
Selain itu juga terdengar suara guguran 2 kali dengan intensitas sedang dari pos Babadan.
Aktifitas kegempaan yang tercatat yakni sebagai berikut:
Guguran (Jumlah : 9, Amplitudo : 4-11 mm, Durasi : 43.9-96.6 detik)
Hybrid/Fase Banyak (Jumlah : 1, Amplitudo : 5 mm, S-P : 0.4 detik, Durasi : 7.4 detik)
Vulkanik Dalam (Jumlah : 19, Amplitudo : 9-12 mm, S-P : 0.5-1 detik, Durasi : 9.3-11.2 detik)
Gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah.
Tingkat aktifitas Gunung Merapi Level III (Siaga).