Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak pandemi, kebanyakan masyarakat menggunakan e-commerce untuk mendukung pemenuhan kebutuhan di rumah.
Berbagai barang bisa didapatkan melalui layanan pesan dan antar di e-commerce. Meski pandemi saat ini sudah mereda, pada 2022 orang yang berbelanja secara online meningkat sebanyak 12,8 persen menjadi 178,9 juta dari tahun sebelumnya, menurut We Are Social.
Data ini menunjukkan animo masyarakat untuk berbelanja online sendiri sebenarnya masih sangat tinggi dan potensi pasar masih sangat besar.
Baca juga: Melihat Tren Perilaku Belanja Online Jelang Bulan Ramadan, Mana E-Commerce Pilihan Pengguna?
Akan tetapi, survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) tentang statistik e-commerce yang dirilis pada Desember 2022 silam menunjukkan bahwa seller (penjual) di berbagai platform ini menghadapi kendala di tengah persaingan yang semakin ketat.
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa kendala yang paling banyak dihadapi oleh 15.000 unit usaha e-commerce yang disurvei adalah kurangnya permintaan barang dan jasa.
Sekitar 37,65 persen usaha e-commerce yang mengeluhkan hal ini. Kendala lain yang disebut di antaranya juga adalah kurangnya sumber daya manusia yang terampil.
Senior VP of Seller Sales Operations and Development Blibli Geoffrey L Darmawan, mengatakan sebagai e-commerce lokal, Blibli berkomitmen untuk memfasilitasi seller di platform Blibli untuk terus mengembangkan bisnis mereka.
Baca juga: Pemerintah Soroti Thrifting: E-Commerce Diminta Cabut Produk, Konten Kreator Bakal Ditindak
"Dengan menawarkan rangkaian edukasi rutin, baik secara online dan offline, dengan harapan pelatihan dapat membantu seller memperluas pasarnya juga memperbanyak transaksi," tutur Geoffrey, Senin (20/3/2023).
PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli), menyebut bahwa di tengah menjamurnya seller di platform daring yang ingin meningkatkan penjualan, informasi soal cara mengembangkan bisnis dan latihan praktik langsung masih sangat terbatas.
"Untuk itu Blibli memberikan dukungan dengan kelas edukasi ini. Seller juga bisa langsung mempraktikkan ilmu baru yang mereka dapatkan difasilitasi narasumber yang kompeten," terang Geoffrey.
Tahun ini, Workshop Blibli Seller diadakan di tiga kota besar, yakni Semarang, Surabaya dan Jakarta, setelah sebelumnya diadakan pertama kali di Bandung pada Desember 2022.
Workshop di Semarang juga telah diadakan pada Februari 2023 silam. Pada workshop ini, Blibli mengundang CEO Skena Wahana Kreatif Iksan Bangsawan, sebagai narasumber yang membawakan materi tentang cara mengoptimasikan media sosial untuk mendorong peningkatan traffic penjualan.
"(Dengan materi) Workshop ini dapat membantu para seller meningkatkan usahanya. Selain itu, harapannya tidak berhenti di sini, namun bisa juga mengajak para seller lain, sehingga dampaknya dapat dirasakan oleh secara lebih luas," ucap Iksan.
Penjual produk olahraga di Blibli Kartika, menyampaikan kesempatan mengikuti workshop bermanfaat untuk meningkatkan kapabilitas dalam memaksimalkan usahanya.
"Kegiatan ini membantu banyak hal dari sisi pemasaran dan program seperti ini terus dilanjutkan. Harapannya setelah ini kami dapat terus meningkatkan penjualan,"n ujar Kartika.