Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tren digitalisasi makin gencar setelah pandemi Covid-19. Hal ini dinilai perlu dimanfaatkan pengusaha ritel dalam mengembangkan bisnisnya.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pun telah memetakan sejumlah tantangan yang bakal dihadapi pengusaha ritel di era digital seperti sekarang ini.
Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian PPN/Bappenas Laksmi Kusumawati mengatakan, kompetisi harga menjadi tantangan tersendiri.
Kompetisi harga menjadi tantangan karena pengusaha ritel disebut perlu menurunkan harga dan margin keuntungan agar bisa lebih bersaing.
Baca juga: Cara Pebisnis Terus Eksis di Era Digital Marketing, Termasuk dengan Jadi Ahli Meta Ads
"Kita tahu bersama bahwa adanya persaingan harga yang ketat memaksa para peritel menurunkan harga [dan] menurunkan margin keuntungan," kata Laksmi dalam acara diskusi Gambir Trade Talk #15 bertajuk "Transformasi Ritel Modern di Era Digital: Peluang dan Tantangan" di Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).
Tantangan berikutnya adalah mempertahankan loyalitas konsumen. Di sini, pengusaha ritel ditantang untuk menyediakan penawaran yang menarik bagi konsumen.
Di tengah pilihan dan penawaran yang melimpah dari e-commerce, pengusaha ritel harus menjadikan ini perhatian guna mempertahankan loyalitas konsumen yang ada.
Setelah kompetisi harga dan loyalitas konsumen, keamanan data juga menjadi tantangan yang Laksmi soroti.
"Keamanan data pelanggan itu adalah suatu kunci yang bisa mendorong adanya kepercayaan pelanggan kepada perusahaan," ujarnya.
Berkaitan dengan keamanan data, Laksmi menilai pengusaha ritel harus terus berinvestasi dalam adaptasi teknologi.
Selain untuk meningkatkan keamanan data, adaptasi teknologi dinilai juga menjadi salah satu upaya agar pengusaha ritel tidak kalah saing.
Tantangan terakhir adalah perubahan perilaku konsumen. Sejak pandemi Covid-19, tren dari permintaan konsumen untuk berbelanja online, kata Laksmi, mengalami peningkatan.
"Sehingga, mau tidak mau peritel ini perlu mencari bagaimana bisa berinteraksi dengan pelanggan dan menyesuaikan dengan strategi bisnis pemasarannya," pungkas Laksmi.