News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tahun Baru 2025

Wall Street Amblas, Mayoritas Saham Asia Ditutup Merah Jelang Pergantian Tahun Baru 2025

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON –  Pergerakan saham Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street melemah, ditutup di zona merah menjelang pergantian tahun baru 2025.

Mengutip dari APNews, Dow Jones Industrial Average ditutup merosot 418,48 poin atau 0,97 persen, menjadi 42.573,73. Disusul S&P 500 yang anjlok 63,90 poin atau 1,07 persen menjadi 5.906,94 dan Nasdaq Composite Index amblas 235,25 poin atau 1,19 persen menjadi 19.486,79 pada perdagangan Selasa, (31/12/2024).

Penurunan saham terjadi setelah investor khawatir akan kehilangan momentum jelang pergantian tahun, kondisi tersebut diperparah dengan adanya perdagangan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) tenor sepuluh tahun yang diperdagangkan di atas 4,6 persen pada minggu lalu.

Baca juga: IHSG Kemarin Masuk Zona Merah, Ini Saham-saham yang Diborong Investor Asing

Hal ini lantas mendorong mereka melakukan aksi ambil untung akhir tahun dengan melakukan penjualan besar - besaran. Alhasil saham-saham teknologi raksasa merosot pada perdagangan terakhir tahun ini. Harga saham Tesla turun 3,3 persen dan Meta Platforms amblas 1,4 persen.

Meski terjadi pelemahan, tahun ini menjadi tahun yang gemilang bagi ekuitas Amerika Serikat di tengah ketegangan geopolitik. Nasdaq mengalami kenaikan tahunan sekitar 30 persen dan S&P 500 menguat lebih dari 24 persen pada tahun ini.

Sementara saham produsen chip, Nvidia, meroket hampir 180 persen tahun ini karena investor memasang taruhan besar pada janji teknologi kecerdasan buatan (AI) yang sedang berkembang. Diikuti lonjakan saham kripto MicroStrategy Coinbase dan MARA Holdings yang melesat dari 3,8 persen menjadi 8,2 persen.

Saham Asia Ditutup Merah

Tak hanya bursa AS yang mencatatkan penurunan, mayoritas saham Asia juga ditutup merah pada perdagangan akhir tahun ini, seperti  indeks S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan 0,56 persen lebih rendah dari pekan lalu.

Pasar saham Jepang dan Korea Selatan juga ditutup merah menjelang liburan Malam Tahun Baru buntut Inflasi konsumen yang meningkat pada bulan Desember.

Sementara Indeks Shanghai Composite melemah 0,2 persen ke 3.399,74 setelah data manufaktur China mengindikasikan langkah-langkah stimulus dari pemerintah belum cukup untuk mendukung ekonomi yang melambat. Berbanding terbalik dengan yang lainnya,  indeks CSI 300 di China justru naik 0,45 persen hingga ditutup ke level 3.999,06.

Kendati pasar saham menghadapi tantangan, namun analis masih optimistis terhadap pertumbuhan laba perusahaan-perusahaan dalam S&P 500 yang diperkirakan naik lebih dari 9 persen  untuk tahun ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini