Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berencana mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah perbatasan paling Timur Indonesia.
Hal itu ia sampaikan ketika bertemu dengan Kepala Administrator Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw Yan Numberi di Jayapura, Papua.
Sandiaga mengatakan ada dua agenda yang akan dikolaborasikan antara Kemenparekraf dengan PLBN Skouw serta Pemerintah Kota Jayapura untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah perbatasan.
Baca juga: Sandiaga Uno Bertemu Menteri Pariwisata Malaysia, Bahas Peluang Kerjasama Konektivitas
Menurut dia, hal itu bertujuan untuk mengembalikan kondisi PLBN Skouw ketika sebelum pandemi COVID-19, di mana per-hari ada 1.500 wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia melalui gerbang PLBN Skouw.
“Pertama adalah peningkatan infrastruktur pariwisata dan ekonomi kreatif dalam bingkai DAK (Dana Alokasi Khusus) yang akan diajukan kerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Jayapura,” kata Sandiaga dalam keterangannya, Rabu (22/3/2023).
Kemudian, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu berencana akan menghadirkan kembali Festival Crossborder pada 2023, yang mana memerlukan kolaborasi dua negara, yaitu Indonesia dan Papua Nugini.
Festival ini diharapkan dapat mendatangkan wisatawan untuk berkunjung ke perbatasan dan mampu menjalin hubungan bilateral antar dua negara.
Targetnya bisa menarik sampai dua ribu wisatawan mancanegara dengan beragam kegiatan seni, budaya, musik, film, bazaar UMKM, sampai event olahraga seperti fun run.
Baca juga: Bicara di Jagantara 2.0, Airlangga Beber Potensi Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
“Nanti kami akan kerjasamakan juga dengan Papua Youth Creative Hub yang baru saja diluncurkan di Jayapura. Untuk fun run sendiri tentunya akan membawa daya tarik tersendiri serta sesuatu fenomena yang spektakuler, karena berlari melintasi dua negara,” ujar Sandiaga.
“Sementara Bazaar UMKM kita harapkan dapat menggerakkan roda perekonomian khususnya bagi pelaku ekonomi kreatif Papua, sehingga kerajinan tangan khas Papua, fesyen, kuliner ini bisa kita dorong. Untuk kebangkitan pariwisata dan penciptaan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024,” ujarnya melanjutkan.