Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia dalam laporannya menyebutkan, penyaluran kredit perbankan pada Februari 2023 tercatat sebesar Rp6.348 triliun.
Merujuk data uang beredar, angka tersebut tumbuh positif 10,4 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
"Kredit yang disalurkan oleh perbankan tumbuh positif pada Februari 2023. Penyaluran kredit pada Februari 2023 tercatat sebesar Rp6.348 triliun, atau tumbuh 10,4 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 10,2 persen (yoy)," jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono dalam keterangannya, Sabtu (25/3/2023).
Baca juga: Update KUR BRI 2023: Jenis Pinjaman, Limit Kredit hingga Cara Pengajuan
Dirinya menjelaskan, perkembangan penyaluran kredit terutama terjadi pada golongan debitur korporasi.
Berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan penyaluran kredit pada Februari 2023 terutama disebabkan oleh perkembangan Kredit Investasi dan Kredit Konsumsi.
Kredit Investasi pada Februari 2023 tumbuh 11,8 persen secara (yoy) terutama bersumber dari sektor Industri Pengolahan serta sektor listrik, gas, dan air bersih.
Kemudian untuk Kredit Konsumsi tumbuh 9,5 persen (yoy) pada Februari 2023, disebabkan oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah atau KPR dan Kredit Multiguna.
Sementara itu, Kredit Modal Kerja tumbuh stabil 10,1 persen (yoy) pada Februari 2023.
Perkembangan Kredit Modal Kerja bersumber dari akselerasi sektor konstruksi yang tumbuh sebesar 5,9 persen (yoy).
Sementara itu, penyaluran kredit kepada UMKM pada Februari 2023 tumbuh 8,6 persen (yoy).
Jika dilihat lebih detail, kredit UMKM skala mikro tumbuh 34,3 persen (yoy) pada bulan laporan, setelah tumbuh 36,8 persen (yoy) pada Januari 2023.
Baca juga: Indonesia Akan Punya Kartu Kredit Domestik, Meluncur Akhir Maret 2023
Kemudian, kredit UMKM skala menengah terkontraksi 11,9 persen (yoy), setelah terkontraksi 12,8 persen (yoy) pada Januari 2023.
"Di sisi lain, Kredit UMKM skala kecil tumbuh 1,7 persen (yoy) pada Februari 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh 2,7 persen (yoy)," pungkas Erwin.