Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saka Energi Muriah Limited (SEML) selaku anak perusahaan PGN berkolaborasi dengan LPPM Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan Pemkot Semarang dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di Kelurahan Tambakrejo, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kolaborasi antar pihak ini menjadi upaya konkret dalam penyediaan sumber pangan alternatif melalui pengembangan urban farming dengan memanfaatkan bantaran Kali Tenggang.
Baca juga: PGN Uji Coba Realibilitas Motor CNG, Mampu Tempuh 38,7 Km per Liter
Melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) SEML bersama LPPM UNNES turut melakukan pelatihan pembuatan pupuk, pendampingan program serta memfasilitasi infrastruktur penunjang urban farming berupa kolam lele, penataan taman dan green house yang dikelola oleh Kelompok Tani Tambakrejo.
Sedangkan Pemkot Semarang melalui PPL Dinas Pertanian memberikan fasilitasi bibit hingga pendampingan untuk pembibitan sayuran. Perwakilan SKK Migas pun turut hadir dalam acara ini.
Stakeholders Relations Manager SEML Erry Affandi menyampaikan apresiasi terhadap semua pihak yang telah berkontribusi dalam pengembangan urban farming di Taman Pancasila sekaligus menjelaskan bahwa melalui program PPM menjadi bentuk peran aktif perusahaan dalam membangun bangsa.
Baca juga: Tingkatkan Keamanan, PGN Lakukan First Welding Pembangunan Infrastruktur Pipa Gas FajarPaper
“SEML selalu berkolaborasi dengan aktor-aktor lokal agar program yang dijalankan tidak tumpang tindih, saling mengisi dan melengkapi satu sama lain,” tutur Erry dalam penyerahan tanaman serai secara simbolis dalam keterangannya Sabtu (1/4/2023).
Hal senada disampaikan perwakilan SKK Migas Jabanusa Dimas Pear mengenai kolaborasi yang dilakukan semoga dapat terus memberi manfaat terhadap masyarakat atas hadirnya perusahaan dalam bentuk program PPM yang dijalankan selama ini.
Menurutnya, kolaborasi dalam memanfaatkan lahan kosong dibantaran sungai menjadi lahan pertanian urban farming dapat membantu masyarakat menyediakan sumber pangan alternatif, meskipun dalam skala kecil.
“Alih-alih menjadi bangunan kumuh, lahan bantaran kali dapat menjadi lahan sumber pangan sekaligus sarana silaturahmi masyarakat,” kata Dimas.
Kerja sama antar pihak menjadi kunci dalam pemenuhan sumber pangan alternatif bagi masyarakat Tambakrejo.
Sejak awal tahun 2023 Pemerintah Kota Semarang mengusung inovasi serta merilis program penyediaan pangan alternatif bagi masyarakat seperti Food Startup Challenge, Urban Farming Corner, Rumah Gizi Pelangi Nusantara, dan Sekolah Berkebun.
Program yang telah dicanangkan melalui RKP 2023 ini diikuti berbagai instansi pemerintahan hingga sekolah negeri di seluruh Kota Semarang.