Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM – Memasuki hari ke enam belas puasa Ramadan, harga komoditas pangan seperti beras masih terpantau stabil, bahkan sedikit mengalami penurunan.
Momen Ramadan sering menjadi salah satu faktor yang memengaruhi meningkatnya harga komoditas pangan nasional.
Mengutip data dari Sistem Pemantau Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, harga beras medium secara nasional berada di angka Rp 12.000 per kilogram, turun 0,83 persen dari sebelumnya Rp 12.100. Sementara untuk harga beras premium secara nasional stabil di angka Rp 13.900 per kilogram.
Bila dilihat dari sebaran di berbagai provinsi di Indonesia, harga beras medium termahal berada di Provinsi Sumatera Barat, yang dibanderol Rp 13.833 per kilogram.
Kemudian harga beras premium termahal juga ada di Provinsi Sumatera Barat, yang dijual seharga Rp 15.917 per kilogram.
Baca juga: Beras Bansos Mulai Didistribusikan Serentak Hari Ini ke Seluruh Indonesia
Sementara untuk beras medium termurah terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Barat, di mana beras jenis itu dibanderol Rp 10.500 per kilogram. Dan untuk beras premium termurah juga terdapat di Provinsi yang sama dengan harga jual Rp 12.000 per kilogram.
Presiden Jokowi Bersyukur Harga Beras Turun
Presiden RI Joko Widodo mengatakan, dinamika harga dan ketersediaan bahan pokok selalu menjadi perhatian berbagai pihak setiap menjelang lebaran, baik dari pelaku ekonomi hingga regulator.
Kepala negara bersyukur harga pangan yang dibutuhkan warga cenderung menurun, mengingat beberapa hari sebelumnya sempat terjadi deflasi.
“Ini mendekati lebaran, saya dan Menteri Perdagangan bersama Pj Gubernur DKI Jakarta ingin mengecek kondisi pangan di pasar. Pertama, stoknya. Kemudian, yang kedua, harganya. Kami lihat tadi urusan pasokan tidak ada masalah, harga juga justru banyak yang turun,” kata Jokowi saat mengunjungi pasar Rawamangun dan Johar Baru, Jakarta, Rabu (5/4/2023).
“Saya kira ini kondisi baik sesuai dengan pantauan Badan Pusat Statistik yang kemarin memang terjadi deflasi. Ini bagus dalam posisi mau Lebaran tapi berbagai harga bahan pokok turun,” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mikael Dafit Adi Prasetyo)