Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah kunjungan ke destinasi wisata selama liburan Lebaran 2023 diprediksi tumbuh 25 persen.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan, pergerakan masyarakat yang diprediksi mencapai 123,8 juta orang pada Lebaran tahun ini, mendorong kunjungan ke beberapa tempat wisata.
"Dari kacamata pariwisata, pergerakan masyarakat yang diprediksi mencapai 123,8 juta orang pada libur lebaran tahun ini juga akan mendorong kunjungan ke sejumlah destinasi wisata," kata Angela dalam keterangannya, dikutip Minggu (9/4/2023).
Selain destinasi wisata, transportasi, dan akomodasi, faktor makan dan minum juga akan menjadi pengeluaran terbesar wisatawan selama libur lebaran.
Baca juga: Cek Tempat Wisata Jelang Lebaran 2023, Ganjar Imbau Pengelola Pastikan Keamanan Wahana Hiburan
Perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) sendiri ditaksir mencapai Rp 100 triliun-Rp 150 triliun
Angela menyebut Kemenparekraf terus memastikan ketersediaan transportasi resmi, kesiapan tempat peristirahatan untuk pengemudi, protokol kesehatan, serta pelayanan dan pengamanan bagi wisatawan.
"Semoga mudik lebaran tahun ini berjalan dengan lancar dan membawa kebahagiaan bagi kita semua," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut Kemenparekraf akan berkoordinasi dengan perangkat daerah dan stakeholders terkait untuk mengantisipasi potensi lonjakan wisatawan saat libur Lebaran tahun ini.
Diharapkan semua pihak selalu memperhatikan aspek-aspek yang berkaitan dengan CHSE, terutama keselamatan dan keamanan.
Kemenparekraf juga akan mengeluarkan Surat Imbauan Pemantauan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2023 kepada seluruh Dinas Pariwisata provinsi di Indonesia.
Hal itu guna memastikan kesiapan destinasi dan lokasi daya tarik wisata untuk menerapkan protokol keselamatan dan kesehatan yang baik.
“Pemerintah Daerah tentunya diharapkan membentuk satuan tugas yang melibatkan lintas OPD untuk mengawasi kawasan objek wisata dan aktivitas pengunjung,” ujar Sandiaga.
Dinas Pariwisata juga diimbau untuk dapat memantau ke lapangan, melakukan monitoring, dan evaluasi kesiapan sarana prasarana di seluruh kawasan objek wisata.
Kemenparekraf turut berkoordinasi dengan K/L terkait salah satunya Korlantas Polri untuk memetakan beberapa lokasi yang berpotensi mengalami kepadatan selama libur lebaran.
Khususnya di tempat wisata yang sering dikunjungi untuk kebutuhan rekayasa lalu lintas, rambu-rambu dan petunjuk portable untuk wisatawan juga harus disiapkan.
“Kami juga mengapresiasi Kementerian Perhubungan yang telah menyampaikan temuannya terkait pelaksanaan inspeksi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan atau rampcheck di kawasan wisata,” katanya.