Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura I telah resmi mengoperasikan Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran 2023 di 15 bandara yang dikelolanya. Jadwal operasional posko tersebut mulai 14 April hingga 2 Mei mendatang.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, Posko Terpadu ini digunakan sebagai antisipasi potensi lonjakan penumpang. Terlebih, dia memprediksi trafik pada periode Lebaran kali ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
"Karena itu, pengoperasian Posko Lebaran untuk memastikan kelancaran arus transportasi udara selama periode arus mudik dan arus balik Hari Raya Idul Fitri dengan berprinsip pada safety, security, services, dan compliances," kata Faik dalam keterangannya, Sabtu (15/4/2023).
Baca juga: Kapolri Tinjau Langsung Titik Rawan Macet saat Arus Mudik di Jalan Tol dan Arteri Via Udara
Kata Faik, setidaknya terdapat 4.680 personel bakal disiagakan pada Posko Lebaran 2023 di 15 bandara Angkasa Pura I.
Dari jumlah tersebut, terbagi menjadi 4.254 personel internal dari Angkasa Pura I, serta 426 personel keamanan dari unsur TNI dan Polri.
"Kami berupaya untuk terus mengawal kelancaran Angkutan Lebaran di tahun ini. Dengan itu, masyarakat dapat mudik dengan tenang, nyaman, dan aman," tuturnya.
Dikatakan Faik, Angkasa Pura I memproyeksi rata-rata pergerakan penumpang harian, selama periode Angkutan Lebaran 2023 mencapai 208 ribu penumpang perhari.
Jumlah itu kata dia, jauh di atas realisasi jumlah penumpang rata-rata harian Angkutan Lebaran 2022 sebanyak 155 ribu penumpang perhari.
Untuk itu, dalam mengantisipasi tingginya minat masyarakat pada mudik Angkutan Lebaran, tiga bandara Angkasa Pura I juga akan beroperasi 24 jam selama periode posko yakni Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, dan Bandara Sam Ratulangi Manado.
Baca juga: Sudah Ada Peningkatan Kendaraan, Kapolri Sebut Gelombang Arus Mudik Sudah Dimulai
Sementara itu, AP I memprediksi, puncak arus mudik akan terjadi pada Rabu, 19 April 2023 (H-3 Lebaran) yakni sekitar 220 ribu pergerakan penumpang dan 1.700 pergerakan pesawat udara.