Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen memperingatkan negaranya untuk bersiap menghadapi malapetaka ekonomi, Rabu (26/4/2023)
Peringatan ini dilontarkan Yellen setelah kongres AS gagal menaikkan pagu atau batas pinjaman di tengah lonjakan utang Amerika Serikat yang saat ini telah menembus ke kisaran 31,45 triliun dolar AS per 31 Maret 2023.
Melonjak tajam dari total utang di Oktober tahun lalu, dimana saat itu utang Amerika hanya dipatok 31 triliun dolar AS.
Baca juga: Daftar Negara di Eropa yang Diprediksi Lolos dari Badai Resesi, Rusia Masuk?
Tekanan tersebut yang kemudian membuat perekonomian negeri Paman Sam terancam mengalami gagal bayar terparah di sepanjang tahun 2023.
"Kegagalan negara akibat default berpotensi besar menimbulkan bencana ekonomi dan keuangan.
Hal itu lantaran default dapat menaikkan biaya kredit selamanya, serta membuat investasi masa depan dipatok lebih mahal," kata dia dikutip dari Reuters.
Menurut laporan Yellen utang AS mulai mengalami pembengkakan di masa kepemimpinan Barack Obama. Dimana defisit fiskal pada era Presiden Obama mencapai 8,3 triliun dolar AS.
Kondisi ini kian parah setelah Presiden AS ke-45, Donald Trump turut menambah utang sebesar 7,8 triliun dolar AS.
Hingga utang negara melesat ke level yang tinggi hanya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir dimulai dari 2017 hingga 2021.
Baca juga: Dulunya Salah Satu Negara Terkaya di Dunia, Argentina Kini Mengalami Inflasi 100 Persen
Sebelum Yellen melontarkan peringatan, pihaknya telah menerapkan sejumlah cara untuk menekan pengeluaran ditengah pembengkakan utang.
Termasuk memberlakukan program dari pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Kevin McCharty untuk memangkas pengeluaran negara sebesar 4,5 triliun dolar AS.
Meski cara tersebut tak langsung membuat ekonomi Amerika pulih dengan cepat, namun dengan langkah ini Yellen yakin batas utang negaranya dapat perlahan naik ke kisaran 1,5 triliun dolar AS.
Dengan begini ekonomi AS dapat selamat dari jurang default serta pasar kredit dapat pulih ke zona aman sehingga pemerintah bisa kembali mengeluarkan pembayaran kepada keluarga militer dan manula yang bergantung pada jaminan sosial.