Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama momen Ramadan dan Lebaran pengeluaran kita biasanya lebih besar dibanding bulan-bulan lainnya, untuk memenuhi aneka kebutuhan termasuk saat menjelang dan selama merayakan Lebaran hingga aktivitas mudik dan balik.
Ria M Warganda,Direktur PT Insight Investments Management (INSIGHT) dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/5/2023) memberikan beberapa tips penting untuk bisa menstabilkan kondisi keuangan pasca libur Lebaran.
1. Hitung Kembali Pengeluaran
Menghitung kembali pengeluaran sejak bulan puasa hingga libur Lebaran menurut Ria penting karena membuat kita bisa memetakan pos pengeluaran mana saja yang sekiranya besar dan tidak terkontrol. Setelahnya, barulah kita bisa melakukan evaluasi dan mulai kembali membatasi pengeluaran yang kurang penting.
Baca juga: Pejuang Cicilan KPR, Lakukan 3 Tips Mudah Ini untuk Atur Keuangan!
“Lihat mana saja pos pengeluaran terbesar saat lebaran. Misalnya saja dari belanja makanan yang berlebihan atau belanja pakaian baru yang sifatnya konsumtif. Setelah tahu, sebisa mungkin batasi pengeluaran untuk pos-pos tersebut. Misalnya dengan membeli makanan yang secukupnya saja atau menunda untuk belanja pakaian terlebih dahulu sampai keuangan bisa lebih stabil," ungkap Ria.
2. Cari Penghasilan Tambahan
Ria mengatakan, karena alasan kebutuhan urgent yang meningkat selama bulan puasa dan momen Lebaran, ada yang berani berhutang membiayai aneka kebutuhan.
Menurut Ria, jika akhirnya memang terpaksa harus berhutang selama bulan puasa dan Lebaran, hal penting yang harus dilakukan setelah lebaran adalah menyusun langkah untuk sebisa mungkin segera melunasinya.
“Pertama, sudah seharusnya tidak menunda untuk membayar utang. Dan kedua, sudah seharusnya untuk tidak menutupi utang dengan utang yang lain. Sebisa mungkin mencari penghasilan tambahan atau pos-pos pendapatan baru," ujarnya.
3. Disiplin Sisihkan Porsi Penghasilan untuk Investasi
Dalam kondisi keuangan yang kurang stabil, Ria mengingatkan, jangan sampai lupa disiplin menyisihkan porsi keuangan untuk tetap menabung dan berinvestasi.
Dia mengatakan, saat ini banyak pilihan instrumen investasi, salah satunya reksa dana, yang memiliki minimal pembelian yang tidak menguras isi dompet. Insightmisalnya, memiliki produk reksa dana pendapatan tetap Insight Haji Syariah (I-Haji Syariah Fund) dengan minimum pembelian sebesar Rp100 ribu.
Menurut Ria, dalam kondisi pasar saat ini yang nyatanya seringkali tidak stabil, berinvestasi harus tetap konsisten dijalankan.
Baca juga: Tips Atur Keuangan bagi First-Time Mom ala Devina Hermawan
4. Atur Keuangan untuk Lebaran Tahun Depan
Ria mengatakan jika pada tahun ini kita lupa atau tidak menyusun perencanaan keuangan yang baik untuk momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri sehingga akhirnya pengeluaran pun tidak terkontrol, maka untuk Lebaran tahun mendatang harus disiapkan dengan matang jauh-jauh hari sebelumnya. Setahun sebelumnya juga tidak masalah.
Agar realisasi perencanaan keuangan bisa lebih terukur dan terarah, investasi pada instrumen reksa dana bisa menjadi pilihan dalam mencapai tujuan finansial.
Menurutnya, masyarakat dapat memilih berinvestasi dalam produk reksa dana yang memiliki track record yang baik dalam jangka panjang serta konsisten menghasilkan pertumbuhan yang optimal.
Di mengatakan, I-Haji Syariah Fund berhasil tumbuh 91.19 persen selama 10 tahun kebelakang, mengungguli benchmark Infovesta Syariah Fixed Income Fund Index yang hanya tumbuh sebesar 58.91 persen per 31 Maret 2023.