Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memberi informasi terbaru terkait usulan pencabutan Visa on Arrival (VoA) bagi wisatawan asal Rusia dan Ukraina.
Diketahui, Gubernur Bali, I Wayan Koster, sempat menyatakan telah mengajukan usulan pencabutan VoA bagi WNA kedua negara tersebut.
Sandiaga mengatakan, wacana tersebut masih dalam proses pengkajian karena ternyata jumlah wisatawan yang berulah telah menurun drastis.
Baca juga: Megawati Geram Lihat Aksi Turis Nakal di Bali: Kalau Saya Depan Dia, Saya Tabok
"Masih dikaji. Kita lihat, per hari ini, belum ada urgensi karena ternyata begitu ada pengawasan lebih baik, penindakan lebih tegas, para wisatawan mancanegara yang berulah itu turun drastis," katanya ketika ditemui di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/5/2023).
Ia berujar wisatawan nakal ini jumlahnya tidak banyak. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun memastikan akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi.
"Itu hanya segelintir dari para wisatawan yang nakal. Ini terus kita sosialisasi dan edukasi, serta kita tindak tegas dan evaluasi," ujar Sandiaga.
Sebelumnya, data perlintasan Visa on Arrival (VoA) dan Electronic Visa on Arrival (e-VoA) oleh warga negara Rusia dan Ukraina di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali menunjukkan penurunan cukup signifikan selama bulan Maret 2023.
Memasuki 12 Maret 2023, jumlah pengguna Voa dan e-Voa asal Rusia sebanyak 5.196 orang, sedangkan Ukraina sebanyak 566 orang.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim.
“Tren kedatangan wisatawan Rusia dan Ukraina menggunakan VoA dan e-VoA terpantau menurun. Bulan Februari ada lebih dari 15.000 orang dari Rusia dan 2.000-an orang dari Ukraina. Bulan Januari lebih banyak lagi, dari Rusia hampir 20.000 orang dan dari Ukraina juga lebih dari 2.000 orang,” kata Silmy dalam keterangannya, Selasa (14/3/2023).