Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali tertekan pada perdagangan saham hari ini setelah ditutup minus 0,71 persen Jumat kemarin.
Analis sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG masih dalam tren pelemahan.
"Pekan pendek yang akan dilalui oleh IHSG terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar," ujar dia melalui risetnya, Senin (15/5/2023).
Menurut William, pergerakan IHSG masih dibayangi oleh ketidakpastian nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan harga komoditas.
"Gelombang tekanan dalam pola gerak IHSG terlihat belum berakhir. Sentimen dari fluktuasi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta harga komoditas masih akan turut mewarnai pergerakan IHSG," katanya.
Namun demikian, dia menambahkan, bahwa masih cukup besarnya potensi koreksi wajar tetap harus diwaspadai oleh para investor.
Baca juga: IHSG Anjlok 1,18 Persen ke 6.707, Kapitalisasi Lenyap Rp 103 Triliun Sepekan
"Sedangkan, peluang koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek," pungkasnya.