News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Purnawirawan Polri yang Sempat Bingung Saat Pensiun Kini Jadi Pengusaha Sukses

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wayan Sudiarta pensiunan Polri yang sempat binging isi masa pensiun. Kini akhirnya berusaha Madu dengan omzet puluhan juta rupiah.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki masa pensiun dan usia senja kadang membuat seseorang khawatir akan kehidupan yang akan dijalaninya.

Rasa malu akan kemungkinan dirinya menjadi beban keluarga bisa membuat orang yang memasuki masa pensiun dan para pensiunan itu sendiri terbebani secara mental.

Salah satunya dialami Wayan Sudiarta. Purnawirawan Polri ini sempat kebingungan setelah purna tugas.

Baca juga: Gandeng Inspigo, Hipmi Jaya Dorong Pertumbuhan Wirausaha

Apalagi pangkat Wayan saat memasuki masa pensiun hanya Aiptu.

Ia pun memutar otak mencoba berbagai pelatihan usaha mulai dari ternak ayam, ternak lele dan usaha madu kelancang.

Akhirnya Wayan memilih madu kelancang sebagai usaha di usia senja.

Wayan bercerita, keinginan berwirasaha sudah ada pada dirinya saat memasuki masa pensiun.

Awalnya Wayan sempat gagal dalam memproduksi madu kelancang, namun itu tidak membuatnya menyerah hingga akhirnya bisa memproduksi madu kelancang dari satu koloni madu yang dia pelihara.

Setelah pensiun tahun 2021, Wayan memantapkan dirinya untuk terjun sebagai wirausahawan guna mengisi masa pensiunnya.

Dia berpendapat, di masa pensiun seseorang bukan berhenti bekerja, akan tetapi justru harus lebih aktif dan produktif.

"Yang namanya pekerjaan pasti capek, tapi kita anggap itu hiburan, yang penting kita nikmati pekerjaan itu anggap itu hiburan pasti bikin kita santai dan bahagia," ujarnya, Minggu(28/5/2023).

Baca juga: Jelang Hari Raya Idul Fitri, Komunitas Kampung Wirausaha Pasarkan Hasil Kreasi Mandiri

Setelah mantap ingin membuka usaha madu kelancang, Wayan kemudian memutuskan untuk bergabung dengan wirausaha Mantappreneur di Bank Mandiri Taspen (Mantap) untuk meminjam modal usaha lebah kelancang.

"Awalnya saya mau pinjam Rp.100 juta, untuk usaha madu ini, prosesnya sangat mudah, "katanya.

Uang yang dia pinjam digunakan untuk pengembangan usaha budidaya madu miliknya. Antara lain dengan untuk membeli koloni lebah yang tidak hanya didapat dari Bali tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia.

"Untuk koloni-koloninya kita beli sampai ke Lampung, Kalimantan, dan Sulawesi. Di sana masing-masing punya jenis, " ujarnya.

Baca juga: TES, The Entrepreneurs Society Apresiasi Wirausaha Indonesia Lewat TES Awards 2023

Sejak berdiri tahun 2021, usaha budi daya madu yang dikelola Wayan makin moncer, dalam sebulan dia behasil meraup omzet penjualan Rp 9 juta sampai Rp 10 juta.

“Kalau dihitung, produksinya memang sulit, tergantung cuacanya ya, jadi kadang tidak menentu. Kalau penjualan dapat Rp 9 juta sampai Rp10 juta dalam satu bulan, ujarnya.

Madu Kelancang dengan merek D'Best produksinya sudah dalam bentuk kemasan lengkap dengan perijinan dan label halal dari MUI.

Harga jualnya ada yang 120 ribu untuk kemasan botol ukuran 100 mililiter, dan yang 200 mililiter dijual Rp 120 ribu.

"Madunya itu sudah dikemas. dan sampai sekarang sudah ada izin yang lengkap dan ada label halal," ujarnya.

Wayan sangat berterima kasih kepada Bank Mandiri Taspen, atas program wirausaha Mandiri yang dinilainya sangat bermanfaat bagi para pensiunan. Berkat bantuan Bank Mandiri Taspen, lanjutnya dia bisa mengembangkan usaha budidaya madu miliknya.

"Saya ucapkan terima kasih. Saya mendapatkan pengalaman untuk mengembangkan usaha saya. Mudah-mudahan saya berharap dengan adanaya pertemuan (wirausaha Mantapreneur Naik Kelas), kita saling mengisi antar daerah, saling berbagi pengalaman," pungkasnya.

Manfaat program wirausaha Bank Mandiri Taspen ini juga dirasakan oleh Rosmilawati, seorang janda pensiunan. Ros baru bergabung di komunitas wirausaha Mandiri di tahun 2021 akhir untuk mengembangkan usaha roti yang mulai dirintisnya sejak awal covid di tahun 2020.

"Saya memutuskan bergabung dengan Bank Mandiri Taspen itu kurang lebih satu tahun yang lalu. Kenapa saya bergabung, karena ingin perluasan usaha. Karena banyak informasi yang saya dapat jika bergabung dengan wirausaha Mantapreneur Bank Mandiri Taspen, banyak kemudahannya, " ujarnya.

Dia menuturkan, informasi tetang wirausaha Mantapreneur juga didapat dari pihak Bank Mandiri Taspen Cabang Cibinong, Kabupaten Bogor yang menghubunginya.

Ros mengaku, sebagai pelaku wirausaha, dirinya membutuhkan dana dan Bank Mandiri Taspen menurutnya pilihan yang tepat.

"Saya sebagai wirausaha itu pasti membutuhkan dana saya sangat selektif. Saya sampai berdoa, saya pengen mendapatkan dana itu tetapi maunya yang harus berfungsi dengaan baik dan akhirnya memutuskan untuk memilih Bank Mandiri Taspen, "katanya.

Proses untuk peminjaman dana dari Bank Mandiri Taspen menurut Ros sangat mudah dan cepat, dan tidak sampai satu minggu dana pinjaman usahanya cair.
Waktu itu yang menangani itu dari KJP Cibinong.

"Saya hubungi pegawainya kemudian langsung datang untuk diproses. Tidak hampir satu Minggu dana cair, " ungkapnya.

Saat itu dana yang ia pinjam sebesar Rp 40 juta. Digunakan untuk membeli peralatan usaha rotinya dan juga bahan baku roti.

Soal pembayaran cicilan pinjaman, Ros mengaku tidak ada masalah karena uang cicilan pinjaman dipotong langsung dari gaji pensiun almarhum suaminya.

Dia berharap, Bank Mandiri Taspen dapat terus menggalakkan program wirausaha bagi para pensiunan karena manfaatnya sangat banyak dirasakan para pesiunan maupun keluarganya.

"Semoga program wirausaha ini terus berjalan dan memberi manfaat bagi masyarakat, utamanya kami para pensiunan dan keluarganya, "katanya. (Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini