Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) secara bertahap telah menyelesaikan pembangunan Tol Trans Sumatera dalam rangka memangkas biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk Indonesia.
Salah satu ruas tol yang telah beroperasi penuh yakni Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,9 km sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 8 Maret 2019 silam.
Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar telah memberi manfaat peningkatan konektivitas di Pulau Sumatera karena menghubungkan Pelabuhan Bakauheni sebagai pintu masuk Pulau Sumatera yang terhubung dengan Jawa menuju wilayah-wilayah lain di Sumatera.
Baca juga: JK Sindir Pembangunan Jalan di Indonesia Tidak Adil Kepada Rakyat, Tak Boleh Hanya Fokus Jalan Tol
“Kehadiran jalan tol akan menurunkan biaya logistik serta memangkas waktu tempuh distribusi barang dan jasa antar wilayah.
Di samping itu mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru khususnya kawasan yang berada di sekitar on/off ramp jalan tol,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan pers, Minggu (28/5/2023).
Berdasarkan data BUJT PT Hutama Karya (Persero) selaku operator Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, rata-rata kendaraan yang melintas ruas Tol Bakauheni - Terbanggi Besar sebanyak 14.852 kendaraan per hari.
Kendaraan yang melintas didominasi oleh kendaraan pribadi dari arah Pulau Jawa menuju Sumatra dengan rincian Golongan I sebanyak 10.340 kendaraan per hari, Golongan II dan III 4.333 kendaraan per hari, dan 180 kendaraan/hari untuk Golongan VI dan V.
Untuk kendaraan besar yang melintas di ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar rata-rata angkutan barang konsumsi yang didistribusikan dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatra.
Angkutan barang industri seperti bahan baku, produk jadi dan komponen industri yang diangkut antara pabrik-pabrik di wilayah sekitar, hasil pertanian yang diangkut ke pasar atau pabrik pengolahan, jasa logistik.
Baca juga: Awal Golden Week di Jepang, Kemacetan Panjang di Jalan Tol Tomei Tokyo hingga Mencapai 10 Km
Lalu, untuk didistribusikan ke berbagai tujuan di Pulau Sumatra dan kendaraan angkutan barang berat mengangkut komoditas seperti batu bara, bahan tambang dan material konstruksi lainnya.
"Selain memberikan manfaat memangkas waktu tempuh perjalanan, ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar memiliki pemandangan indah berlatarbelakang Pelabuhan Bakauheni," pungkas Basuki.