Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan menyatakan, cara antisipasi serangan siber ada tiga bagian, yakni dari sisi teknologi, sumber daya manusia, dan proses asesmennya.
Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro mengatakan, peningkatan keamanan siber di sisi teknologi dengan alokasi capital expenditure (capex) atau belanja modal untuk perkuat sistem Teknologi Informasi (TI).
"Dari aspek teknologi, sudah pasti kami harus belanja modal. Kami belanjakan dengan teknologi relevan untuk bangun keamanan siber di BP Jamsostek," ujarnya usai melaunching Tabel Mortalitas Jamsos Tahun 2022 (TMJ-22) di kawasan Rasuna Said, Jakarta, Senin (29/5/2023).
Baca juga: Tingkatkan Layanan untuk Jemaah Haji, Latihan Keamanan Siber Digelar di Jeddah
Kemudian dari aspek manusianya, banyak masalah kemanan siber bukan hanya dari teknologi, melainkan orang sebagai operator baik dari eksternal dan internal.
"Banyak cerita di luar keamanan mulai dari email dia buka klik link nggak aman. Ini kita bangun kesadaran," kata Pramudya.
Terakhir dari sisi proses, dia menambahkan, BPJS Ketenagakerjaan telah membangun sistem preventif yang sudah berjalan baik.
"Kalaupun terjadi insiden, proses pemulihannya jelas, kasus-kasus terakhir selama ini kita lihat bukan masalah preventif, tapi masalah berikutnya. Setelah insiden, muncul masalah baru di masyarakat, itu kita hindari," pungkasnya.