TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Amman Mineral Internasional (AMMN) akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam aksi korporasi ini, perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan akan melepas sebanyak-banyaknya 7,28 miliar saham atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Harga saham yang ditawarkan ke publik berkisar Rp 1.650 per saham sampai dengan Rp 1.775 per saham.
Baca juga: Kolaborasi ICX dan Sucor Sekuritas Dorong UKM Naik Kelas dengan Melakukan IPO
Sehingga, perusahaan berpotensi meraup dana segar dari pasar modal maksimal Rp 12,93 triliun.
Presiden Direktur AMMN Alexander Ramlie, IPO merupakan salah satu langkah strategis untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan di era transisi energi, yang akan mendorong permintaan akan komoditas tembaga di masa mendatang.
“Pengembangan usaha AMMN, mulai dari pembangunan smelter, penambahan kapasitas pabrik konsentrator, hingga pembangunan pembangkit listrik tenaga gas merupakan langkah besar yang akan membawa dampak positif bagi kami dan pemangku kepentingan (stakeholders), dan juga bagi masyarakat sekitar wilayah operasional” ujar Alexander dikutip dari Kontan, Kamis (1/6/2023).
AMMN melakukan kegiatan eksplorasi, pembangunan, penambangan, pemrosesan, serta di masa mendatang, pengolahan, dan pemurnian di Indonesia melalui perusahaan anak dan entitas asosiasi operasi.
Melalui anak perusahaan yakni PT Amman Mineral Nusa Tenggara, AMMN mengoperasikan tambang tembaga dan emas terbuka yang dikenal sebagai tambang Batu Hijau di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Tambang Batu Hijau memproduksi konsentrat tembaga berkadar tinggi yang sangat bersih serta mengandung emas dan perak sebagai mineral pengikutnya, yang merupakan bahan baku (feedstock) yang sangat diminati oleh smelter di seluruh dunia. Per tanggal 31 Desember 2022, tambang Batu Hijau secara kumulatif telah memproduksi 9.400 Mlbs tembaga dan 9,5 Moz emas.
Adapun periode bookbuilding dimulai sejak 31 Mei 2023 sampai dengan 16 Juni 2023.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yakni PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas.
Berikut jadwal lengkap IPO Amman Mineral:
- Perkiraan tanggal efektif: 26 Juni 2023
- Perkiraan masa penawaran umum perdana saham: 28 Juni–3 Juli 2023
- Perkiraan tanggal penjatahan: 3 Juli 2023
- Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik: 4 Juli 2023
- Perkiraan tanggal pencatatan pada Bursa Efek Indonesia: 5 Juli 2023
(Akhmad Suryahadi/Kontan)