News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Hartono Bersaudara, Pemilik PT Djarum, Kembali Jadi Orang Terkaya di Indonesia 2023

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Robert Budi Hartono, orang terkaya nomor satu di Indonesia versi Forbes 2023.

TRIBUNNEWS.COM – Inilah sosok Hartono bersaudara, orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2023.

Daftar orang terkaya di Indonesia kembali dirilis Forbes Real Time Billionaire per 30 Mei 2023.

Hasilnya, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono kembali menempati peringkat pertama sebagai orang terkaya di Indonesia.

Hartono bersaudara berada di peringkat pertama dan kedua sebagai orang terkaya di Indonesia.

Dilansir Forbes Billionaires Index, kekayaan Robert Budi Hartono ditaksir mencapai 26,1 miliar dollar AS.

Sementara, harta Michael Hartono tercatat sebesar 25 miliar dollar AS.

Baca juga: Hartono Bersaudara Kembali Jadi Orang Terkaya Indonesia Setelah Saham BYAN Susut

Profil Hartono Bersaudara

Dilansir Tribunjateng.com, Robert Budi Hartono yang memiliki nama Tionghoa Oei Hwi Tjong, lahir di Semarang, Jawa Tengah, 28 April 1940.

Ia merupakan anak kedua dari Oei Wei Gwan, seorang Tionghoa-Indonesia pendiri pertama dari PT Djarum.

Robert Budi Hartono merupakan lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip).

Dia adalah anak bungsu dan memiliki saudara kandung laki-laki bernama Michael Bambang Hartono atau Oei Gwie Siong.

Robert memiliki istri bernama Widowati Hartono atau sering disebut Giok Hartono.

Pernikahan keduanya dikaruniai dengan tiga buah hati bernama Victor Hartono, Martin Hartono, dan Armand Hartono.

Sementara itu, Michael Bambang Hartono lahir di Kudus, 2 Oktober 1939.

Semasa kecilnya, Michael Hartono menempuh jenjang pendidikan SMP-SMA di Kudus.

Seperti Robert, Michael juga merupakan lulusan FEB Undip.

Bermula dari Djarum

Almarhum ayah mereka, Oei Wie Gwan, mengakuisisi perusahaan rokok yang bangkrut pada tahun 1950, bernama Jarum Gramofon.

Kemudian, Oei Wie Gwan mengubah namanya menjadi Djarum hingga dikenal sampai sekarang.

Baca juga: Tiga Wanita Indonesia Masuk Forbes 50 Over 50 Asia 2023, Ada Bos Bluebird dan Sri Mulyani

Pada 1963, Oei Wie Gwan meninggal dunia.

Lantas, Budi Hartono bersama Michael Hartono mengambil alih bisnis rokok Djarum.

Mereka kemudian mulai mengekspor rokok pada 1972.

Di tengah pimpinan mereka, Djarum memiliki pekerja sekitar 60.000 orang di pabrik di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Dengan segala keuletan, kakak beradik ini memasarkan Djarum Filter, yakni rokok kretek pertama yang dibuat menggunakan mesin pada 1976.

Kemudian, kakak beradik tersebut mengenalkan Djarum Super pada 1981 yang sekarang menjadi salah satu merek paling populer di Indonesia.

Dengan kegigihan mereka, Djarum menjadi salah satu pembuat rokok kretek terbesar di Indonesia.

Djarum sendiri masuk dalam deretan perusahaan rokok paling besar di Indonesia bersama Gudang Garam dan Sampoerna.

Hingga 2022, perusahaan tersebut telah menghidupi lebih dari 75.000 karyawan.

Selain bisnis rokok, Hartono bersaudara ini melebarkan investasi ke bidang perbankan.

Djarum bermitra dengan Farallon Capital, hedge fund yang berbasis di San Francisco, untuk membeli 51 persen saham publik Bank Central Asia (BCA), dengan harga sekitar 860 juta dollar AS pada  2002.

Sahamnya dibeli melalui holding vehicle Farindo Investasi. Farallon menjual sisa sahamnya di bank tersebut kepada Budi dan Bambang pada 2009.

Berdasarkan pemberitaan dari Forbes, keluarga Hartono membeli saham di BCA, setelah keluarga kaya lainnya, keluarga Salim, kehilangan kendali bank selama krisis ekonomi Asia 1997-1998.

Baca juga: Forbes: Elon Musk Kehilangan Mahkota Sebagai Orang Terkaya di Dunia

Pada 2020, Hartono bersaudara menguasai mayoritas saham BCA dengan porsi kepemilikan mencapai 54,94 persen lewat perusahaan afiliasi PT Dwimuria Investama Andalan.

Aset Bank BCA saat ini sebesar Rp 1.076 triliun dan jumlah kantor cabang mencapai 1.248 gedung.

Per 31 Desember 2020, laba Bank BCA tercatat sebesar Rp 27,1 triliun. Kini, BCA menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia.

Ekspansi ke properti, elektronik, hingga perkebunan sawit

Selanjutnya, Hartono bersaudara juga memiliki merek elektronik populer Polytron, real estate utama di Jakarta, dan saham di startup gaming Razer.

Sebagaimana konglomerat lainnya, Hartono juga masuk ke bisnis kelapa sawit dan pabrik pengolahannya.

Namun, masuknya Hartono ke sektor ini relatif baru.

Mereka membuka berhektar-hektar kebun sawit di Kalimantan di bawah bendera Hartono Plantation Indonesia (HPI).

Mereka juga memiliki saham di perusahaan infrastruktur telekomunikasi, yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui PT Sapta Adhikari Investama yang merupakan pemilik tower telekomunikasi yang disewakan kepada pihak lain.

(Tribunnews.com/Mikael Dafit Adi Prasetyo,Tribunjateng.com/muslimah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini