Baca tanpa iklan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bendungan Bener di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, ditargetkan rampung pada akhir Desember 2024.
Saat ini, progres konstruksi Bendungan Bener sudah 26 persen dan tengah dilakukan upaya percepatan teknis konstruksi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berpesan kepada kontraktor dan konsultan pengawas ketika melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan.
Baca juga: Pemkab Bojonegoro Ajak Warga Dukung Proyek Strategis Nasional Bendungan Karangnongko
Mereka diminta untuk terus meningkatkan kualitas pekerjaan yang baik dan rapi mulai dari desain hingga pelaksanaan.
"Perhatikan aspek kualitas dan keberlanjutan lingkungan. Tolong dievaluasi desain engineering dan arsitekturnya, sehingga tidak ada desain yang berlebihan (overdesign). Pekerjaannya yang rapi, sisa material ditata baik," kata Basuki dalam keterangannya, dikutip Senin (5/6/2023).
Diketahui, konstruksi ini merupakan bagian dari pembangunan 61 bendungan dari 2015 hingga 2025.
Pada kesempatan sama, Plt Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan, Bendungan Bener dibangun sejak Oktober 2018 dan ditargetkan akhir Desember 2024 akan selesai.
Ia menyebut bendungan ini multifungsi dan memiliki banyak manfaat.
Bendungan Bener memiliki tampungan sekitar 92 juta m3 akan mempunyai manfaat mengairi lahan irigasi seluas 15.519 hektar.
"Selain itu juga dapat menyuplai air baku untuk keperluan rumah tangga, kota dan industri sebesar 1.500 liter per detik ke 3 Kabupaten, yakni Purworejo, Kebumen dan Kulon Progo, termasuk Bandara YIA," ujar Jarot.
Baca juga: Kementerian PUPR Lanjutkan Pembangunan Bendungan Baliase di Sullsel, Sampai Mana Progresnya?
Bendungan ini juga mempunyai potensi menyuplai energi listrik sebesar 10 MW.
Selain itu, bendungan ini juga dapat mereduksi debit banjir dari 584 m3/detik menjadi 178 m3/detik (70 persen) pada debit banjir kala ulang 25 tahun (Q25).
Adapun fungsi lainnya adalah untuk perikanan, pariwisata dan konservasi DAS Bogowonto di bagian hulu.
Jarot mengatakan, saat ini pembangunannya sudah tidak ada kendala dari segi teknis dan lahan.
"Untuk pengadaan lahan sudah 95 persen dan terus proses penyelesaian," ujarnya.