News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bagikan Dividen, Saham Pertamina Geothermal Energy Cetak Rekor Tertinggi Sejak Melantai di BEI

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Ahmad Yuniarto ( depan) menekan tombol pelepasan saham perdana Papan Utama Bursa Efek Indonesia (“BEI”) dengan kode saham PGEO, didampingi Staf Ahli Bidang Industri Kemenrian BUMN, Rabin Indrajad Hattari, CEO Subholding Power and New Renewable Energy - Dannif Danusaputro, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ibu Nicke Widyawati, Wamen BUMN 1 Pahala Nugraha Mansury dan Menteri ESDM Arifin Tasrif di BEI, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2023). PT Pertamina Geothermal Energy Tbk., merupakan perusahaan panas bumi terbesar di Indonesia ini menawarkan ke masyarakat sebanyak 10.350.000.000 saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 25,00% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan dan ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp875,- setiap saham. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Sulistiono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) pada perdagangan Selasa (6/5/2023) menyentuh rekor tertinggi sejak perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offring/IPO).

Tercatat, kemarin saham PGEO kemarin ditutup di harga Rp925 per saham. Ini jadi rekor tertinggi atau all time high sejak listing perdana pada 24 Februari 2023.

Baca juga: Analis: Tata Kelola Kas Semrawut Bisa Berimbas pada Saldo Modal Kerja Pertamina Geothermal Energy

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, sentimen jangka pendek terhadap pergerakan saham PGEO lebih dipicu pembagian dividen tersebut, kendati aksi profit taking akan terjadi, namun saham PGEO dianggap menarik untuk jangka panjang.

"Kinerja PGEO sejauh ini memang profitable dan jika melihat kenaikan harga saham biasanya investor mengakumulasi saham sebelum RUPST dengan melihat adanya pembagian dividen," ujar Nafan ditulis Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Beban Keuangan PGEO Nailk 208 Persen, Analis: Perlu Penerapan Mitigasi Risiko yang Kuat

Berdasarkan prospektus IPO PGE, perseroan akan memberikan dividen maksimal 50 persen dari laba bersih. Kebijakan ini berlaku untuk laba 2023 dan seterusnya.

Dalam RUPST yang digelar awal pekan ini, pemegang saham menyetujui pembayaran dividen sebesar 100 juta dolar AS atau 78 persen dari laba bersih 2022.

Agenda lain yg diputuskan dalam RUPST terkait pergantian Direktur Utama dan Direktur Operasi juga dianggap mampu mendukung ekspansi ke depan.

Julfi Hadi yang didapuk sebagai Direktur Utama baru PGE menggantikan Ahmad Yuniarto sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur PT Medco Cahaya Geothermal, anak usaha PT Medco Power Indonesia. Selain itu, RUPST yang digelar Senin (5/6) kemarin juga menunjuk Direktur Operasi baru, yaitu Ahmad Yani.

Nafan Aji menilai, sosok Direktur Utama dan Direktur Operasi PGE tersebut memiliki komitmen dan political will yang kuat untuk terus meningkatkan strategi bisnis pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) ke depan.

Selain itu, strategi jangka panjang dan penganggaran belanja modal juga dianggap esensial yang diperhatikan oleh investor.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini