Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) memberikan bantuan kepada penyintas tindak pidana terorisme di Wilayah Sumatera Utara. Berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) RI dan Forum Silaturahmi Penyintas (FORSITAS) Provinsi Sumatera Utara.
INALUM memberikan bantuan kepada 40 penyintas terorisme berupa dana pendidikan, pengembangan usaha dengan total Rp100 juta.
Bantuan ini merupakan komitmen INALUM dalam mendukung pemberantasan terorisme dan usaha perusahaan dalam memulihkan korban terorisme di Indonesia khususnya di Sumatera Utara.
Vice President CSR INALUM Ali Hasian menyebutkan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam membantu pemulihan penyintas terorisme di Sumatera Utara. Ia berharap bantuan tersebut bisa berguna untuk para penyintas dan mempercepat pemulihan psikologis dan mental para penyintas.
“INALUM berkomitmen untuk bisa menjadi bagian dari pemulihan korban aksi terorisme dengan berbagai cara, salah satunya dengan berkolaborasi dengan BNPT. Semoga, kolaborasi ini bisa menjadi cahaya baru dalam kegelapan yang dihadapi para Penyintas sehingga bisa memberikan harapan baru kepada para korban untuk dapat kembali beraktivitas, berkarya, dan berkontribusi kepada Indonesia,” ujar Ali.
Baca juga: Ada Pertamina hingga Inalum, Berikut Sembilan BUMN Non-Tbk yang Setor Dividen Terbesar ke Negara
INALUM memberikan bantuan Rp 100.000.000 yang diberikan kepada 40 orang penyintas (@Rp 2.500.000). Adapun bantuan ini ditujukan untuk dipergunakan sebagai bantuan dana pendidikan, pengembangan usaha serta sebagai bentuk dukungan INALUM dalam pemulihan psikologi penyintas.
Melalui kolaborasi antara INALUM, BNPT, dan Forum Silaturahmi Penyintas (FORSITAS), diharapkan seluruh korban tindak pidana terorisme yang mengikuti kegiatan Forum Silaturahmi Penyintas (FORSITAS) serta masyarakat untuk bisa menjaga perdamaian serta persatuan dan kesatuan bangsa, juga menyamakan visi serta misi, bahwa terorisme merupakan musuh bersama yang harus diperangi.
Diharapkan Forum Silaturahmi Penyintas (FORSITAS) ini akan menciptakan kemitraan strategi antara BNPT dan Penyintas dalam penanggulangan terorisme, khususnya dalam penyebaran pesan perdamaian di lingkungan masyarakat.
Kemudian terwujudnya rasa saling menguatkan dan saling memotivasi diantara sesama Penyintas untuk bangkit dan berkontribusi di masyarakat, serta terimplementasi peran negara dalam rangka memberi pendampingan dan pemulihan kepada warga negara pasca aksi terorisme.