Laporan Wartawan Tribunnews, Wahyu GIlang Putranto
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Mengawali usaha sebagai penjahit, Liem Lie Bien, kini meraup pundi-pundi rupiah dengan menjual produk kerajinan dari limbah kayu jati.
Potongan kayu jati yang tidak lagi terpakai disulapnya menjadi tatakan gelas atau coaster, asbak, sisir kayu, vas mini, hingga mainan labirin unik.
Perempuan yang akrab disapa Bu Bien itu dulunya menerima jahitan, memecah pola, hingga membuat baju pengantin.
Banyaknya pelanggan yang meminta pesanan baju dibuat cepat dan enggan antre membuat Bu Bien kurang nyaman dalam bekerja.
Kemudian ia mulai membuat tas atau pouch bordir di sela-sela kegiatan menjahit.
Pada 2019, Bu Bien diajak mengikuti Lomba Cipta Kriya Oleh-oleh khas Surakarta yang diselenggarakan Pemerintah Kota Solo.
"Saya kirim tas HP dari batik dan gantungan kunci dari limbah kayu jati, dapat juara 2," ungkap Bu Bien kepada Tribunnews, Selasa (6/6/2023).
Momen itu yang membuat Bu Bien mantap menggeluti dunia craft dan membuat merek Bien Craft.
Bu Bien kemudian kerap diajak mengikuti pameran oleh sejumlah dinas di Kota Solo, mulai dari Dinas Koperasi dan UKM Perindustrian, Dinas Perdagangan, hingga Dinas Pariwisata.
Baca juga: Cerita Pelaku UMKM Suvenir dari Kain Jumputan Khas Solo: Awalnya Jalankan Hobi, Melejit saat Pandemi
Manfaatkan Limbah Kayu Mebel
Adapun limbah kayu jati didapatkan Bu Bien dari mebel-mebel di wilayah Solo hingga Kalijambe, Sragen, yang terkenal dengan industri furniturnya.
Tidak sembarang limbah kayu jati digunakan Bu Bien sebagai bahan pembuatan produk.
"Limbah jati mebel yang dipakai yang punya ketebalan 0,5 centimeter," ungkapnya.