TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan kurs rupiah berbeda nasib pada penutupan pasar, Kamis (15/6/2023).
IHSG yang pada paginya terperosok di zona merah ternyata berhasil rebound dan perkasa di posisi 6.713,8 alias menguat 0,21 persen atau 14,08 poin.
Sementara rupiah di pasar spot terus tak berdaya hingga akhir penutupan perdagangan ditutup di level Rp 14.954 per dolar Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Hari Ini Laju IHSG Diprediksi Melanjutkan Penguatan, Berikut Pilihan Saham dari Analis
IHSG menguat 0,21% atau 14,08 poin ke 6.713,8 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penguatan IHSG disokong oleh kenaikan tujuh indeks sektoral. Sektor energi menguat 0,75%. Sektor barang baku naik 0,62%.
Sektor infrastruktur menanjak 0,61%. Sektor kesehatan terangkat 0,59%.
Sektor teknologi menguat 0,36%. Sektor barang konsumsi nonprimer menguat 0,08%. Sektor barang konsumsi primer naik tipis 0,07%.
Sedangkan empat sektor turun meski IHSG menguat. Sektor transportasi dan logistik merosot 1,72%. Sektor properti dan real estat melorot 0,65%. Sektor perindustrian turun 0,32%. Sektor keuangan melemah 0,25%.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) 4,81%
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) 4,31%
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) 3,08%
Top losers LQ45 terdiri dari:
PT Bank Jago Tbk (ARTO) -5,81%
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) -3,68%
PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -3,65%
Total volume transaksi bursa mencapai 19,02 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 8,53 triliun. Sebanyak 281 saham melemah. Ada 241 saham yang menguat dan 217 saham flat.
IHSG mengakumulasi kenaikan 0,71% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG masih turun 2%.
Baca juga: Laju IHSG Hari Ini Diprediksi Menguat, Berikut Pilihan Saham dari Analis
Rupiah Kembali Melemah
Sementara itu, kurs rupiah di pasar spot terus tak berdaya dan ditutup di level Rp 14.954 per dolar AS.
Ini membuat rupiah spot melemah 0,31% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 14.907 per dolar AS.
Hingga pukul 15.00 WIVB, pergerakan mata uang di kawasan bervariasi dengan kecenderungan melemah. Di mana, yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,84%.
Berikutnya, ringgit Malaysia dan baht Thailand yang sama-sama tertekan 0,27%. Disusul, won Korea Selatan yang sudah ditutup koreksi 0,17%.
Baca juga: Sebelas Indeks Saham Seret IHSG Terperosok 0,74 Persen pada Rabu Siang, ESSA Jadi Top Loser
Selanjutnya, dolar Singapura yang terdepresiasi 0,08% dan dolar Taiwan yang sudah ditutup tergelincir 0,03%.
Kemudian ada peso Filipina yang juga sudah ditutup melemah tipis 0,02% pada perdagangan hari ini.
Sementara itu, yuan China menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melonjak 0,13%. Diikuti, rupee India yang naik 0,06%.
Lalu ada dolar Hongkong yang menguat tipis 0,04% terhadap the greenback pada perdagangan sore ini. (Kontan/Wahyu Tri Rahmawati)