Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak usaha ABM Investama, Sanggar Sarana Baja (SSB) menargetkan pertumbuhan pendapatan double digit tahun 2023 ini.
Perusahaan yang fokus di bidang jasa rekayasa, manufacturing dan rekondisi ini mulai menambah pasar ekspor untuk berbagai alat produksi yang dibuat.
"Saat ini SSB telah mengekspor produknya ke tiga negara, yakni Jepang, Papua Nugini, dan Mongolia. Kita akan menggarap pasar ekspor ke negara lainnya," kata Johan Budisusetija di Jakarta, Kamis (15/06/2023).
Ke depan, perusahaan fokus mengembangkan unit bisnis, memperluas jangkauan penyediaan jasa products, projects, services, recondition & product support dan mengadopsi teknologi dan inovasi-inovasi baru guna meningkatkan nilai dan kapabilitas pelanggan.
"Kami juga akan memberikan solusi rekayasa melalui teknologi relevan dengan mengadopsi teknik dan pendekatan baru guna meningkatkan pertumbuhan bisnis dan memproduksi produk guna memenuhi kebutuhan pasar," katanya.
Ia mencontohkan, perusahaan telah berhasil mendesain dan memproduksi Blade Ejector Trailer 80 ton pertama di Indonesia yang dilengkapi teknologi dengan sistem kontrol elektronik untuk diujicobakan dengan pelanggan.
"Melalui alat ini, nantinya akan dilakukan proses dumping yang terintegrasi pada sistem Human Machine Interface (HMI) guna mempermudah operator dalam mengoptimalkan unit bisnis," katanya.
Baca juga: Indeks Kepercayaan Industri Bulan April 2023, Manufaktur Dalam Kondisi Ekspansi
Produk ini juga bisa mengirimkan data untuk keperluan analisa, operasional unit, kapasitas rata-rata yang tertampung, kondisi jalan sehingga pelanggan bisa mendapatkan visibilitas dari produk secara realtime untuk proses analisa decision making system.
Baca juga: Industri Manufaktur Tumbuh 4,67 Persen, Menperin Agus: Kontributor Paling Besar Pertumbuhan Ekonomi
Produk unggul lainnya yang dimiliki perusahaan adalah Optiload yang mampu memaksimalkan proses hauling dan dumping material overburden atau coal pada saat digunakan, sehingga dapat meningktakan produktifitas dan efisiensi di sisi Pelanggan.