News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penuhi Permintaan, Surya Biru Murni Acetylene Genjot Produksi Oksigen dan Nitrogen 5 Kali Lipat

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) meresmikan penambahan unit air separation plant (ASP) pada pabriknya di Jalan Mulawarman, Balikpapan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten produsen gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) meresmikan penambahan unit air separation plant (ASP) pada pabriknya di Jalan Mulawarman, Balikpapan.

Pabrik tersebut dinilai meningkatkan produksi gas hingga lima kali lipat. Proyek pengembangan pabrik dengan unit air separation plant (ASP) menyerap total investasi sebesar Rp39 miliar, dimana Rp18 miliar berasal dari dana IPO.

Direktur Operasional PT SBMA Iwan Sanyoto mengatakan, adanya alat baru maka pabrik ini ditargetkan terjadi peningkatan produksi oksigen dan nitrogen hingga 5 kali lipat setelah pasca commercial start up Air Separation Plant (ASP), sejak 7 Juni lalu.

Baca juga: Harga Gas Elpiji Resmi Turun: di Jawa Bright 5,5 Kg Jadi Rp 96.000, Bright 12 Kg Dipatok Rp 204.000

Menurutnya, hal ini menyumbang peningkatan kapasitas hingga 50 ton per hari atau lima kali lipat dari produksi sebelumnya.

Saat ini, perseroan menghasilkan asetilin, argon, CO2, nitrogen, dan oksigen. Khusus nitrogen dan oksigen sebagai tambahan terbaru.

Perseroan akan fokus pada peningkatan produksi produk nitrogen dan oksigen agar sejalan dengan permintaan pasar yang terus meningkat.

"Karena semakin banyak potensi pasar, kami melihat potensi peningkatan permintaan untuk produk nitrogen dan oksigen kami. Kapasitas produksi dan peningkatan efisiensi merupakan faktor penting dalam memenuhi permintaan ini," kata Iwan dalam keterangannya, Senin (3/7/2023).

Iwan mengungkapkan bahwa kelebihan produksi ini diharapkan mampu mengantisipasi peningkatan permintaan dari berbagai sektor industri, termasuk pertambangan, petrokimia, dan minyak dan gas, yang sering membutuhkan oksigen dan asetilen.

"Yang paling menggembirakan bagi para investor adalah pabrik ini beroperasi dengan efisiensi sekitar 60 persen lebih tinggi daripada pabrik sebelumnya, sehingga memberikan margin keuntungan (yang besar) bagi kami," ucap Iwan.

Pabrik yang memproduksi nitrogen dan oksigen, akan menjadi fokus penjualan besar-besaran SBMA di tahun ini dan tahun depan.

"Kami sangat optimis karena pasar masih memiliki potensi yang besar," ujarnya.

Selain itu, potensi pasar ada di IKN. Ia meyakini pembangunan IKN akan menyumbang pendapatan perusahaan.

Mengenai kemungkinan perluasan pasar ke wilayah Ibu Kota Negara (IKN), Iwan menjelaskan tentu IKN memiliki kebutuhan gas yang cukup tinggi. Oleh karena itu SBMA dapat menyediakan produk gas di sana, termasuk sebagai salah satu pemasok utama bagi proyek konstruksi di kilang Pertamina.

“IKN jelas ya kan otomatis mereka juga banyak kebutuhan gas dan kita menjadi salah satu pemasok utama lah untuk project dikilang. Nanti memakai produk nitrogen untuk untuk nyuci (purging) pipa sebelum diisi minyak ya, minyak kan mudah terbakar itu harus di cuci dulu, itu kita bisa menyiapkan produknya,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini