Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Realisasi investasi di Indonesia tercatat mencapai Rp 328,9 triliun pada kuartal I-2023. Jumlah ini tumbuh 16,5 persen secara tahunan (year-on-year).
Satu di antara banyak investasi yang dibidik pemerintah ialah di bidang Research and Development (R&D).
Perusahaan yang baru-baru ini berinvestasi di bidang R&D ialah PT LG Electronics Indonesia. Perusahaan pada awal 2022 telah berinvestasi dengan total 110 juta dolar AS untuk pembangunan LG Electronics Research and Development Center (LGERC).
Baca juga: Menparekraf: Jababeka Movieland Bangkitkan Industri Perfilman, Bisa Tekan Biaya Produksi 20 Persen
Ke depannya, PT LG Electronics Indonesia diperkirakan akan menambah investasi berupa mesin riset sebesar 30 juta setiap tahun.
LGERC akan menyerap sebanyak 400 orang tenaga kerja dan diproyeksikan masih akan terus berkembang seiring dengan perkembangan bisnis.
"Kemenperin memberikan apresiasi tinggi kepada PT. LG Electronics Indonesia yang telah berinvestasi dalam bidang R&D. Investasi ini diharapkan mampu mendorong industri elektronik di Tanah Air melalui akselerasi transfer ilmu dan teknologi," tutur Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika dalam keterangan tertulis, Jumat (7/7/2023).
LGERC akan menyerap sebanyak 400 orang tenaga kerja dan diproyeksikan masih akan terus bertambah seiring dengan perkembangan bisnis.
Keberadaan LGERC juga diharapkan mampu meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produknya hingga mencapai 50 persen di tahun 2024.
Saat ini, nilai TKDN produk televisi PT LG Electronics Indonesia tercatat hingga 30 persen dan nilai rata-rata 24 persen.
"Berdasarkan Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai TKDN Produk Elektronika dan Telematika, aspek pengembangan yang meliputi penelitian dan pengembangan untuk produk digital memegang proporsi sebesar 30 persen dari keseluruhan nilai TKDN," jelas Plt. Sekjen Kemenperin.
Putu menambahkan, PT LG Electronics Indonesia juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri pendingin udara (AC) Tanah Air melalui produksi komponen utama untuk AC berupa kompresor.
Pasalnya, industri AC di Indonesia saat ini masih bergantung pada komponen impor.
"Melihat rekam jejak LG Electronics, baik di Indonesia maupun global, kami menilai perusahaan sangat mungkin untuk menghadirkan industri kompresor di dalam negeri untuk menyuplai kebutuhan komponen yang penting tersebut," terangnya.