Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laba PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam diprediksi akan tumbuh 30 persen tahun ini. Analis DFCX Futures Lukman Leong mengatakan permintaan emas dan nikel mungkin masih akan meningkat.
“Idealnya saya melihat laba Antam mungkin akan naik sekitar 30%," ujar Lukman, Kamis(13/7/2023).
Menurut Lukman penyebab pertumbuhan laba hingga 30%, sangat masuk akal, apalagi jika Antam mengandalkan keuntungan dari sisi penjualan.
Baca juga: Kontribusi Antam Bayar Pajak dan PNBP Naik 15 Persen
Menurut Lukman bisa lebih tinggi jika ada penghematan atau pendapatan lain yang tidak terduga.
Namun secara umum, Lukman memastikan tahun ini Antam masih akan bertumbuh apalagi permintaan emas masih akan meningkat
"Meski begitu emiten mineral seperti Antam masih harus mewaspadai gejolak global,” tegas Lukman.
Dia merinci, perlambatan ekonomi di China dan tingkat suku bunga akan bisa menekan harga dan permintaan emas.
Sedangkan perang Rusia Ukraina yang apabila terelaksasi justru mendukung harga dan permintaan.
Tahun lalu, Antam mengantongi laba bersih sebesar Rp3,82 triliun sepanjang 2022.
Capaian itu melesat 105,23 persen dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp1,86 triliun.
Kenaikan laba bersih itu tidak lepas dari pertumbuhan penjualan pada seluruh komoditas yang dikelola Antam. Secara kumulatif, penjualan ANTM naik 19,46 persen year on year (YoY) menjadi Rp45,93 triliun pada 2022, dari sebelumnya Rp38,44 triliun.
Sementara itu, Antam juga mencatatkan kontribusi kepada Negara dalam bentuk pembayaran Pajak serta pemenuhan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp2,82 triliun di tahun 2022.
Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, perusahaannya selalu berupaya menjalankan operasi sesuai good mining practices dan meningkatkan kontribusi kepada Negara setiap tahunnya. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab perusahaannya yang telah dipercaya mengelola cadangan mineral strategis Indonesia.
"Kami senantiasa memegang komitmen untuk mematuhi peraturaan dan perundang-undangan yang berlaku terkait Pajak maupun PNBP. Di tahun 2022, dengan dukungan kinerja positif, Perusahaan mampu meningkatkan kontribusi kepada negara dari hasil Pajak dan PNBP tersebut sebesar 15% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp2,44 triliun,” kata Faisal beberapa waktu lalu.
Atas kepatuhan Antam dalam pemenuhan kewajiban aspek perpajakan, pada Februari lalu Antam meraih penghargaan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) sebagai “Wajib pajak dengan Kontribusi Penerimaan Terbesar Tahun 2022” dan “Wajib Pajak Holding dan Subholding Pendukung Kepatuhan Grup Usaha Tahun 2022”.