Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Bursa derivatif keuangan terbesar di dunia, CME Group Inc mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 3 persen staf atau sekitar 100 karyawan.
Selain memangkas karyawannya, CME Group juga dikabarkan akan merealokasi beberapa posisi.
"Perusahaan berencana untuk merealokasi sebagian besar posisi tersebut ke peran teknologi baru yang berfokus pada cloud," kata juru bicara perusahaan dalam sebuah pernyataan, Minggu (23/7/2023).
Baca juga: Gelombang PHK Sektor Perbankan Diprediksi Masih akan Berlangsung dalam 5 Tahun ke Depan
Meski begitu, juru bicara itu menolak berkomentar tentang berapa banyak karyawan yang akan dipindahkan atau apakah CME akan mempekerjakan orang tambahan untuk mempertahankan jumlah karyawan.
Operator bursa dan clearinghouse berusia 125 tahun itu telah bergabung dengan bank-bank besar Wall Street dalam memangkas jumlah karyawan setelah dua pemberi pinjaman regional AS bangkrut pada Maret dan menandai krisis industri terbesar sejak 2008.
Terlepas dari itu, perusahaan berhasil mencatatkan hasil positif pada kuartal I (Januari-Maret) 2023, di mana CEO Terry Duffy mengutip "pergeseran persepsi tentang jalur suku bunga jangka pendek Fed serta kekhawatiran perbankan yang signifikan pada Maret”.