TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten menara telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau lebih dikenal Mitratel (MTEL) baru saja merilis laporan keuangan dengan perolehan laba bersih mencapai Rp 1 triliun atau tumbuh 15 persen secara year-on-year (yoy).
Pertumbuhan laba bersih MTEL yang fantastis dipacu pertumbuhan pendapatan yang melampaui pertumbuhan beban biaya. Perseroan sukses menggelar ekspansi yang dibarengi upaya cost efficiency secara berkelanjutan.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia Kamis (27/7/2023) sore, MTEL mengumumkan pertumbuhan pendapatan sebesar 11 persen yoy pada semester I 2023. Pendapatan perseroan mencapai Rp 4,1 triliun disebabkan oleh penambahan tenan dari bisnis sewa tower.
Baca juga: Pemegang Saham Mitratel Putuskan 99 Persen Laba Bersih Tahun Lalu Dibagikan untuk Dividen
Sementara itu Earnings Before Interest Tax Depreciation and Amortization (EBITDA) perseroan naik 16 persen yoy menjadi Rp 3,4 triliun hingga akhir Juni 2023 dari Rp 2,9 triliun pada Juni 2022.
Karena pertumbuhan EBITDA lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatan, maka marjin EBITDA MTEL pun ikut terkerek naik. Hingga semester I 2023 marjin EBITDA perseroan mencapai 81,2 persen atau naik 3,7 poin persentase dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 77,5 persen.
Dari sisi beban, operational expenditure (opex) MTEL yang meliputi beban perencanaan, operasi dan pemeliharaan menara, konstruksi dan manajemen proyek, beban umum dan administratif serta kompensasi karyawan mencapai Rp 776 miliar.
Beban operasional MTEL ini susut 7 persen secara yoy pada paruh pertama tahun ini. Namun jika memperhitungkan depresiasi dan amortisasi yang mengalami kenaikan signifikan, total beban yang ditanggung MTEL hanya tumbuh 8 persen yoy sehingga menyebabkan kenaikan pada bottom-line-nya.
Baca juga: Mitratel Siapkan Belanja Modal Rp7 Triliun untuk Lanjutkan Akuisisi Menara Telekomunikasi
Dengan pertumbuhan laba bersih MTEL yang mencapai 15 persen yoy pada medio 2023, marjin laba bersih perseroan pun mengalami kenaikan dari 23,9 persen pada Juni 2022 menjadi 24,8 persen pada Juni 2023.