News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AS Bakal Naikkan Standar Penghematan Bahan Bakar Kendaraan Mulai 2032

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemerintah Amerika Serikat akan naikkan standar penghematan bahan bakar kendaraan pada 2032.

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Joe Biden mengusulkan kenaikan standar penghematan bahan bakar kendaraan menjadi 58 mil per galon pada 2032. Hal tersebut bertujuan untuk menekan emisi gas rumah kaca dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

Badan Keselamatan Jalan Raya AS (NHTSA) mengatakan pihaknya akan meningkatkan persyaratan Corporate Average Fuel Economy (CAFE) sebesar 2 p persen per tahun untuk mobil penumpang dan 4 persen per tahun untuk truk ringan.

Baca juga: Daftar SPBU Pertamina yang Jual BBM Pertamax Green 95: Ada SPBU MT Haryono Jakarta

NHTSA juga mengusulkan agar standar efisiensi bahan bakar baru untuk truk pickup tugas berat dan van naik 10 persen per tahun pada 2030 hingga 2035.

“Kebijakan tersebut akan mendorong pembuat kendaraan memproduksi mesin pembakaran internal selama jangka waktu yang ditetapkan untuk mencapai penghematan bahan bakar yang signifikan, meningkatkan keamanan energi, dan mengurangi polusi berbahaya dalam jumlah besar,” kata NHTSA.

HTSA lebih lanjut memperkirakan kebijakan tersebut dapat memangkas konsumsi bahan bakar hingga 88 miliar galon hingga 2050.

Sementara itu, Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) telah menetapkan proposal yang merujuk pada pengurangan emisi kendaraan sebesar 56 persen pada 2027 hingga 2032, atau sekitar 13 persen dari pengurangan polusi rata-rata tahunan. Langkah tersebut bertujuan untuk mengubah 67 persen kendaraan baru menjadi kendaraan listrik (EV) pada 2032.

Menanggapi proposal EPA, Aliansi Inovasi Otomotif yang mewakili General Motors, Toyota Motor, Volkswagen dan lainnya meminta badan tersebut untuk merevisi proposal emisinya dengan mengatakan itu "tidak masuk akal atau tidak dapat dicapai”.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini