Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Perdagangan Bitcoin selama sepekan terakhir terpantau mengalami penurunan yang tajam, hingga anjlok 1,09 persen ke kisaran harga 29.025 dolar AS per koin pada perdagangan Senin (7/8/2023).
Tak hanya Bitcoin, sejumlah koin kripto teratas lainnya juga ikut mencatatkan penurunan harga pada pekan ini. Seperti Ethereum yang harganya merosot 1,81 persen menjadi 1,831 dolar AS per koin.
Anjloknya perdagangan kripto pada pekan ini terjadi imbas terpengaruh sentimen panas bank sentral Amerika atau The Fed yang kembali menyerukan risalah untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada akhir bulan nanti.
Baca juga: Lindungi Transaksi Jual Beli Bitcoin Cs di Indonesia, Bursa Kripto Bittime Luncurkan Fitur Staking
"Kami memperkirakan laju moderat akan terus berlanjut, hal ini akan menjadi pertanda bahwa The Fed perlu menaikkan suku bunga setidaknya dua kali lagi tahun ini,” jelas perwakilan Bank Sentral AS.
Sinyal hawkish ini yang membuat para investor Bitcoin melakukan mode wait and see, hingga kapitalisasi pasar kripto global ikut terdampak dan mengalami penurunan 0,24 persen menjadi 1,16 triliun dolar AS.
Kendati kinerja Bitcoin pada pekan ini mencatatkan raport merah. Namun berdasarkan data dari 21e6 Capital AG penasihat investasi di Swiss, selama kuartal pertama Bitcoin berhasil mendominasi penjualan di pasar kripto dengan persentase sebesar 84 persen.
Lonjakan tersebut dicapai Bitcoin akibat beberapa faktor, seperti pulihnya kepercayaan investor pada perdagangan aset digital pasca sejumlah perbankan besar di AS mengalami kebangkrutan.
Baca juga: Pasar Kripto Catat Penurunan, Bitcoin Anjlok di Kisaran 29.000 Dolar AS Hari Ini 26 Juli 2023
Terlebih selama beberapa pekan terakhir posisi US dolar di pasar internasional mulai kehilangan panggung akibat aksi dedolarisasi yang dilakukan sejumlah negara.
“Karena sentimen umum yang ditinggalkan pada akhir 2022, banyak investor yang memiliki aset kas yang lebih besar dari biasanya. Selain itu, sebagian besar altcoin utama juga kurang mengungguli Bitcoin–lingkungan yang sulit bagi dana,” tambah laporan 21e6 Capital AG, dikutip dari Cointelegraph.
Meskipun Bitcoin sukses mencatatkan diri sebagai aset kripto dengan penjualan tertinggi di tahun 2023, akan tetapi sejumlah analis menghimbau agar investor berhati – hati lantaran pergerakan Bitcoin sangat mudah mengalami fluktuasi.