TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga Juli 2023, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), telah membayarkan klaim senilai Rp 8,66 triliun kepada para nasabahnya.
Angka ini bertambah 2,73 persen dibandingkan dengan realisasi pembayaran klaim per Juni 2023 yang tercatat mencapai Rp 8,43 triliun.
Perusahaan asuransi jiwa di bawah naungan Holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi, ini terus berkomitmen untuk memberikan benefit yang optimal bagi para nasabah.
Baca juga: Hingga 30 April 2023, IFG Life Rampungkan Restrukturisasi 157.485 Polis Jiwasraya
“Pembayaran klaim ini menjadi bukti komitmen IFG Life untuk senantiasa memberikan benefit yang terbaik dan pemenuhan janji kami kepada nasabah,” ujar Direktur Utama IFG Life Harjanto Tanuwidjaja di Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Kami berharap, dengan klaim yang dibayarkan ini, para nasabah merasa puas dan senang karena telah mempercayai IFG Life sebagai perusahaan untuk memproteksi diri mereka maupun keluarga,” katanya.
Harjanto menjelaskan bahwa IFG Life mengeluarkan produk-produk proteksinya dengan berpijak pada studi perseroan terhadap kebutuhan-kebutuhan yang ada di masyarakat, yang berdasarkan pada ketakutan atau kekhawatiran terhadap potensi-potensi risiko di masa depan.
Baca juga: IFG Life Komitmen Penuhi Janji Kembalikan Marwah Asuransi dengan Produk Ini
Dia menjelaskan, kebutuhan mendasar yang terkait dengan potensi risiko di masa depan hanya ada tiga hal, yakni kecelakaan, sakit, dan kematian. Berdasarkan hal itu, banyak turunan kebutuhan lainnya namun tetap terkait dengan tiga hal di atas.
“Kan sebetulnya apa yang jadi inti dari kebutuhan setiap orang adalah supaya ada peace of mind. Nah, kami berusaha menjawab itu dengan memberikan produk-produk yang sesuai – dan terutama juga, terjangkau,” ujarnya.
Sebab, lanjut Harjanto, dalam memenuhi kebutuhan terhadap proteksi, masyarakat kerap dihadapkan pada persoalan anggaran. IFG Life pun hadir dengan produk-produk proteksi yang optimal namun mudah dijangkau oleh masyarakat baik dari sisi harga maupun saluran distribusi.
“Seperti misalnya punya uangnya berapa? Kan sebetulnya saat kita perlu proteksi, tidak harus beli yang gede-gede, yang penting sesuai dengan kekuatan kita membayar. Ini artinya perusahaan life insurance ini mengacu kepada nasabahnya, profil mereka seperti apa, mampunya berapa, tentu kami sediakan,” terangnya.