Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai bank dengan tujuan positif atau purpose-driven bank, Bank DBS Indonesia berkomitmen akan terus memberikan edukasi literasi dan inklusi finansial kepada masyarakat sejalan dengan agenda pemerintah.
Literasi keuangan bukan hanya sebuah kemampuan namun sebuah alat yang diperlukan sehingga individu dapat mengatur keuangannya.
Baca juga: Ramalan Zodiak Keuangan Minggu, 27 Agustus 2023: Aries Sulit Mengelola Uangnya Hari Ini
"Dengan memahami kondisi finansialnya, masyarakat dapat membuat keputusan yang terinformasi, membangun pondasi yang kuat, menavigasi transisi kehidupan," kata Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika di sela-sela program digibank by DBS ‘Live & Learn’ yang bertujuan untuk memajukan literasi dan inklusi finansial dalam masyarakat, diantaranya kepada komunitas MAMS (Mama Anak Makin Seru) binaan Traveloka Xperience di Jakarta belum lama ini.
Pernyataan Mona ini menyusul hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 yang menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, naik dibanding tahun 2019 yang hanya 38,03 persen.
Sementara indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10 persen meningkat dibanding periode SNLIK sebelumnya di tahun 2019 yaitu 76,19 persen.
Melalui literasi keuangan, kata dia akan melindungi masyarakat terhadap fraud atau penipuan sehingga nasabah dapat menata keuangan yang aman untuk masa depan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang positif.
"Kerja sama dengan mitra strategis menjadi penting untuk menjangkau komunitas dan memberikan dampak positif yang lebih luas," katanya.
Sebelumnya Bank DBS Indonesia juga menjalin kerjasama strategis dengan berbagai mitra e-commerce dan startup untuk menggalakkan digitalisasi melalui kampanye ‘More Innovation Less Limitation’.
Baca juga: Amar Bank Antisipasi Kejahatan Finansial Lewat Fitur Brankas yang Didukung AI
"Kami juga melakukan rangkaian edukasi literasi finansial kepada pelaku UKM di beberapa kota dengan topik yang beragam serta melibatkan karyawan dengan keahlian di bidangnya masing-masing sebagai bentuk dari kegiatan sukarela karyawan atau yang biasa disebut People of Purpose," katanya.