Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan buka suara soal anjloknya harga bawang merah.
Zulhas, sapaan akrabnya, membandingkan harga bawang merah di Indonesia dengan di India.
Ia menyebut di negara tersebut tak pernah ada harga anjlok karena memiliki teknologi yang memadai apabila terjadi kelebihan stok.
Baca juga: Protes ke Uni Eropa, Mendag Zulkifli Hasan: Kok Kita Ribut Terus soal Perdagangan?
"Saya baru pulang dari India, di India enggak ada harga anjlok. Dia punya teknologi kalau panen cabai kelebihan, dia keringkan, cabainya diambil," kata Zulhas usai acara Sosialisasi Permendag di Bidang Ekspor, Kamis (31/8/2023).
"Saya kira bawang juga bisa diolah macam-macam. Jadi dia bisa bertahan tahunan," lanjutnya.
Baca juga: Mendag Ngeluh, Hubungan Dagang RI-Timur Tengah Tertinggal Gara-gara Sibuk Urusi Haji dan Umrah
Maka dari itu, dalam waktu dekat dia akan menemui Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang untuk membicarakan pengadaan teknologi untuk menyimpan bawang merah yang kelebihan stok.
"Sederhana kok teknologinya. Enggak kita vakum," kata Ketua Umum PAN itu.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi turut mengutarakan dibutuhkan adanya tempat penyimpanan stok bawang merah.
Hal itu mengingat bawang merah termasuk komoditas pangan perishable atau mudah rusak.
Ia mengatakan, dibutuhkan cold storage yang memadai sebagai bagian dari sistem rantai pasok dingin dan ini dilakukan agar dapat memperpanjang masa simpan produk pangan.
Maka dari itu, Arief mendorong hasil panen bawang merah ini agar dapat disimpan dalam rangka penguatan cadangan pangan.
Serta, untuk stabilisasi pasokan dan harga bawang merah di daerah-daerah defisit atau mengalami kelangkaan pasokan.