TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peluang dan tantangan dalam pemanfaatan kendaraan listrik di Indonesia harus dikaji dari berbagai sektor agar menghasilkan kebijakan yang tepat untuk mewujudkan lingkungan yang lebih baik.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam sambutan tertulisnya pada diskusi daring bertema Tantangan dan Peluang Adopsi Kendaraan Listrik di Indonesia, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (6/9/2023).
"Ragam kebijakan telah diterbitkan untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik di tanah air. Meski begitu upaya evaluasi dari kebijakan tersebut juga harus dilakukan, untuk menghasilkan kebijakan yang tepat," kata dia.
Baca juga: Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik di ASEAN, Moeldoko Ingin Ketersediaan SPKLU dari RI ke Malaysia
Menurut Lestari, penggunaan kendaraan listrik didasarkan pada pertimbangan mengurangi dampak terhadap lingkungan melalui pengurangan emisi gas buang, harus dikedepankan.
Selain itu, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, potensi dampak teknis lainnya, seperti kesiapan infrastruktur, produksi, pembiayaan dan dampak sosial pemanfaatan kendaraan listrik juga harus dipikirkan secara matang.
Rerie sangat berharap program pemanfaatan kendaraan listrik benar-benar bisa menjadi bagian dari proses pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Di tengah isu dampak perubahan iklim yang meningkat dewasa ini, tambah Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, upaya pelestarian lingkungan melalui berbagai cara harus terus diupayakan.
Rerie sangat berharap para pemangku kebijakan di tingkat pusat dan daerah dapat berkolaborasi dengan baik, dalam mewujudkan sejumlah kebijakan yang mendukung proses pembangunan yang ramah lingkungan.
Diskusi yang dimoderatori Dr. Irwansyah (Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI) ini menghadirkan Dr. Ir. Taufik Bawazier, M. Si (Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian RI), Kukuh Kumara (Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia /Gaikindo) dan Indah Sukmaningsih (Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia /YLKI) sebagai narasumber.
Selain itu, hadir pula Rian Firmansyah, S.Pd. (Anggota Komisi VII DPR RI) dan Indra Prabowo (Ketua Umum Forum Wartawan Otomotif Indonesia) sebagai penanggap.
Dalam forum kali ini, Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara mengungkapkan produksi otomotif di Indonesia saat ini berada di peringkat 11 dunia.
Menurut Kukuh, upaya untuk mengurangi emisi gas buang sebenarnya sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu antara lain dengan diproduksinya low cost green car (LCGC) dan sejumlah kebijakan yang meringankan bagi produsen dan konsumen kendaraan listrik.
Dengan sejumlah upaya tersebut, Kukuh optimistis, potensi produksi kendaraan listrik sangat terbuka lebar.
Apalagi, ujar dia, Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di ASEAN (31 persen). Selain itu, rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih terbilang rendah yaitu 99 mobil per 1.000 penduduk.