News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menteri Bahlil: Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Karawang Telan Investasi Rp 16,28 Triliun

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meninjau fasilitas produksi baterai kendaraan listrik milik PT HLI (Hyundai LG Indonesia) Green Power di Karawang, Jawa Barat, Kamis (14/9/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, pembangunan produksi baterai kendaraan listrik milik PT HLI (Hyundai LG Indonesia) Green Power di Karawang menelan investasi senilai 1,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Bahlil bilang, jumlah itu terhitung pada pembangunan fase pertama atau setara Rp 16,28 triliun dengan kapasitas produksi sebesar 10 GWh.

Berdasarkan catatan, hingga pertengahan tahun 2023 perusahaan telah mampu menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.000 orang. Target produksi komersial pada April 2024.

Baca juga: Menteri Bahlil Diyakini Mampu Optimalkan Investasi ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Global

Bahlil mengatakan pembangunan pabrik baterai listrik ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus mendorong hilirisasi.

Hal itu dia sampaikan saat mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat meninjau fasilitas produksi baterai kendaraan listrik milik PT HLI (Hyundai LG Indonesia) Green Power di Karawang.

"Inilah yang menjadi cita-cita Bapak Presiden yang diarahkan selalu kepada kami menterinya untuk membangun hilirisasi. Apa yang disampaikan Bapak Presiden selama ini, itu bukan hanya omongan-omongan tapi ini adalah bukti nyata," kata Bahlil dalam keterangannya, dikutip Jumat (15/9/2023).

"Ini betul-betul menggunakan teknologi tinggi dan yang mengoperasikan nanti anak-anak Indonesia. Kami kirim mereka 100 orang lebih ke Korea untuk mereka belajar di sana," sambungnya.

Kata Bahlil, untuk fase kedua tahap konstruksi akan dimulai pada Januari 2024 dan berproduksi komersial pada Maret 2025 dengan kapasitas produksi sebesar 20 GWh.

Nilai investasi yang ditanamkan sebesar 2 miliar dolar AS atau Rp 29,60 triliun dan diperkirakan akan menyerap 2.800 tenaga kerja Indonesia.

Baca juga: Rencana Peralihan Ekspor CPO ke Luar Eropa, Komisi VI DPR: Langkah Menteri Bahlil Sudah Benar

"Alhamdulillah dua tahun yang lalu, tepatnya hari ini, kita melakukan groundbreaking terhadap pembangunan baterai mobil, sel baterai, dan dua tahun kemudian ini sudah jadi," ucap dia.

"Pabrik ini menerapkan teknologi terbaru dari LG. Dari lima pabrik milik LG di dunia, pabrik di Indonesia inilah yang menggunakan teknologi terbaru," lanjutnya.

Baca juga: Temui Investor Malaysia, Bahlil: Jangan Takut Bermitra di Indonesia

Sementara itu, CEO PT HLI Green Power William Hong mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh pemerintah Indonesia dan Korea Selatan. Menurutnya, keberhasilan perusahaannya dalam merealisasikan proyek investasi di Karawang tidak terlepas dari dukungan pemerintah.

"Tepatnya 2 tahun lalu Presiden Jokowi dan Menteri Bahlil datang ke sini untuk groundbreaking, dan 2 tahun setelah itu pabrik ini selesai dibangun dan bisa melakukan produksi percobaan seperti ini sangat membuat saya tersentuh," ujar William.

Adapun PT HLI Green Power sendiri merupakan perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC).

Investasi PT HLI Green Power merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Investasi/BKPM dan Konsorsium Hyundai, LG, dan IBC pada 28 Juli 2021.

Kesepakatan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk menggiatkan investasi yang akan mendukung pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini