Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arsjad Rasyid resmi mengumumkan cuti dirinya sebagai direktur utama PT Indika Energy Tbk, dan Ketua Umum Kadin Indonesia.
Hal ini dia umumkan setelah dirinya ditunjuk sebagai sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
"Dengan bergabungnya saya sebagai Ketua TPN, maka saya akan berhalangan sementara sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia dan telah mengajukan cuti sebagai Direktur Utama PT Indika Energy Tbk," ungkap Arsjad melalui pernyataan yang diperoleh, Selasa (26/9/2023).
"Hal ini saya lakukan untuk menjunjung tinggi komitmen dalam menjaga netralitas dan tata kelola (governance) yang baik," sambungnya.
Profil Indika Energy
PT Indika Energy Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan, kontraktor penambangan, logistik, EPC (Engineering, procurement, and construction), hingga kendaraan listrik.
Perusahaan ini didirikan 19 Oktober 2000 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2004.
Mengutip laporan keuangan pada buku tahun 2022, perusahaan berkode saham INDY ini berhasil membukukan kinerja positif baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih.
Di tahun 2022, Indika Energy mencetak laba bersih sebesar 452,7 juta dolar AS.
Kenaikan laba bersih INDY mengalami kenaikan pendapatan. Sepanjang 2022, INDY membukukan pendapatan senilai 4,33 miliar dolar AS, naik 41,21 persen dari pendapatan di 2021 sebesar 3,06 miliar dolar AS.
Baca juga: Arsjad Rasjid Putuskan Cuti dari Indika Energy Setelah Ditunjuk Jadi Ketua TPN Ganjar Pranowo
Melalui unit usaha Kideco Jaya Agung (Kideco), 28 persen dari total produksi batubara digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, yang melebihi ketentuan 25 persen Domestic Market Obligation (DMO).
Indika Energy membukukan pendapatan sebesar 4,3 miliar dolar AS, atau naik 41,2 persen dibandingkan 3 miliar dolar AS pada tahun 2021.
Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya harga jual batubara dimana indeks batubara Indonesia (ICI) 4 di tahun 2022 menjadi sebesar 86,1 dolar AS per ton atau naik 30,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: Ganjar Rapat Perdana TPN Bersama Parpol Pendukung, Arsjad Rasjid, Andika Perkasa hingga Hasto Hadir