Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang Jakarta, mengaku senang pasca pemerintah merevisi kebijakan yang memisahkan aktivitas platform media sosial dengan e-commerce atau social commerce seperti TikTok Shop.
Dewi (25), salah satu pedagang di pasar tersebut mengungkapkan, hal ini bakal memberikan harapan bagi para pedagang konvensional seperti dirinya.
Menurutnya, kebijakan tersebut bertujuan demi memberi keadilan antara pelaku usaha online dan offline.
Baca juga: Ekonom Beri Sejumlah Catatan untuk Permendag 31/2023, Peraturan yang Atur TikTok Shop
"Saya sama pedagang lain ya senang kemarin ada aturan TikTok Shop enggak boleh dagang lagi," ucapnya saat ditanya Tribunnews, Kamis (28/9/2023).
Ia mengaku, jumlah kunjungan atau pembeli di Pasar Tanah Abang mengalami penurunan sejak beberapa tahun ke belakang.
Hal ini disinyalir karena kebiasaan belanja masyarakat telah bermigrasi ke pasar online, baik e-commerce maupun social commerce seperti TikTok Shop.
Tak hanya lebih mudah, harga barang yang dijajakan di pasar online lebih murah jika dibandingkan pasar offline atau konvensional.
"Sebenernya pas pandemi (Covid-19) itu udah sepi, tapi pas tahun kemarin dan tahun ini lebih sepi lagi. Mudah-mudahan sekarang sampe besok tambah ramai yang beli," tukasnya.
Selain itu, seorang pedagang aksesori Ani (33) mengungkapkan, sosial commerce dan e-commerce memang menjadi salah satu faktor yang membuat menurunnya jumlah pembeli di pasar offline.
Namun Ani menyikapi hal tersebut merupakan bagian dari perkembangan zaman, di mana masyarakat memang merasa lebih nyaman dan mudah.
"Memang iya TikTok Shop bikin dagangan di Pasar Tanah Abang jadi sepi, tapi emang kayaknya orang-orang lebih suka ke online," papar Ani.
"Mudah-mudahan aja kemarin Pemerintah enggak membolehkan TikTok Shop dagang itu beneran bikin Tanah Abang ramai lagi," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan kunjungan atau peninjauan ke Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (28/9/2023).