News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BUMN Ini Maksimalkan Pengembangan EBT Bangun Pembangkit PTBg

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PTPN V menggandeng pwrusahaan teknologi dari Jepang Aiken Kakoki membangun pembangkit tenaga biogas (PTBg) cofiring.

TRIBUNNEWS.COM- Terus memperluas pengembangan energi baru terbarukan atau EBT, PTPN V menggandeng pwrusahaan teknologi dari Jepang Aiken Kakoki membangun pembangkit tenaga biogas (PTBg) cofiring.

Kerjasama ini bertujuan melakukan pengolahan limbah cair sawit atau palm oil mill effluent (POME) dengan pembangunan pembangkit tenaga biogas.

Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa mengatakan pembangunan PTBg cofiring tersebut berlangsung di kawasan pabrik kelapa sawit (PKS) Sei Garo, Kabupaten Kampar, Riau.

Baca juga: Dorong Pemanfaatan EBT, PTPN V Klaim Sudah Punya Lima Pembangkit Tenaga Biogas

"Kita sudah menandatangani kesepakatan bersama untuk pembangunan PTBg tersebut bersama Aiken Jepang. Insya Allah akan segera dimulai pembangunannya," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Senin (2/10/2023).

Pembangunan PTBg dengan kapasitas minimum pengolahan POME sebesar 150 meter kubik perhari itu bersamaan dengan aktivitas riset AIKEN selama dua tahun, lanjut Jatmiko
Dalam kerjasama ink PTPN V dijembatani oleh para peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendapat kesempatan untuk bekerjasama dengan perusahaan Negeri Sakura itu sebagai lokasi penerapan teknologi terbaru dalam pengembangan PTBg.

"Ini adalah kesempatan emas bagi kami untuk terlibat aktif dalam pengembangan EBT menggunakan teknologi Expanded Granular Sludgebeg (EGSB) ini. Kami mendapat informasi bahwa penerapan teknologi ini merupakan yang pertama di dunia," ujarnya.

EGSB sendiri adalah teknologi pengolahan POME yang memanfaatkan bakteri anaerob granular dan merupakan teknologi yang digunakan untuk reaktor EGS.
Dalam teknologi tersebut, selain memanfaatkan gas metana yang dilepaskan limbah sebagai sumber energi, juga menghasilkan dehydrated sludge berupa produk sampingan yang dihasilkan melalui pengolahan POME.

"Produk sampingan itu diklaim memiliki nilai kalori hingga 5.110 kalori. Nilai itu bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan batu-bara yang rata-rata berkisar 3.600 sampai 4.200 kalori," tambah Kepala Bagian Perencanaan Sustainability dan Teknologi Informasi PTPN V Ifri Handi Lubis.

Untuk itu, Ifri berharap kerjasama dua negara ini dapat berjalan dengan baik sehingga semangat pemanfaatan energi baru terbarukan di Holding Perkebunan Nusantara dapat kian dimaksimalkan di masa mendatang.

Untuk diketahui, saat ini PTPN V menjadi perusahaan perkebunan plat merah terbesar yang memanfaatkan EBT melalui pengolahan POME dengan PTBg.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini