Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pemerintah tengah mengevaluasi bantuan sosial (bansos) beras yang sedang dilakukan pada penghujung tahun ini.
Diketahui, saat ini pemerintah tengah menyalurkan bansos beras tahap dua kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Penyaluran ini berlangsung dari September hingga November dan masing-masing KPM mendapat 10 kg beras.
Baca juga: Mendag Sebut Pemerintah Buka Peluang Kembali Bagikan Bansos Beras Pada Januari-Maret 2024
Erick mengatakan, apabila hasil evaluasi bansos tahap dua ini menghasilkan sesuatu yang positif, maka pemerintah akan memperpanjangnya hingga Desember 2023.
Lebih lanjut, kata dia, bansos beras bisa juga dilanjutkan hingga Januari dan Februari 2024.
"Makanya tadi disampaikan produksi dalam negeri harus ditingkatkan. Kalau menurun seperti apa, strateginya bagaimana," kata Erick usai meninjau stok dan harga beras di Pasar Rawamangun, Jakarta TImur, Rabu (4/10/2023).
Ia menegaskan, stok beras Bulog juga harus ditingkatkan. Kemudian, antara impor dan dan produksi dalam negeri harus satu data dan saling mengikat.
"Akhirnya kalau ini tidak ada sinkronisasi data, kita semua tebak-tebakan. Berapa produksi, berapa impor," ujar Erick.
Ketua Umum PSSI itu tak ingin data yang tak selaras ini menjadikan rakyat sebagai korban.