TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus mendorong produktivitas beras nasional tetap terjaga di tengah kondisi El Nino.
Hal tersebut dipastikan saat kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke lahan pertanian Demonstration Area (Dem Area) yang berlokasi di lahan PT Sang Hyang Seri (SHS) Sukamandi, Subang, Minggu, (8/10/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi meninjau lahan pembudidayaan benih unggul hasil kolaborasi antara Holding BUMN Pangan ID FOOD, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang menghasilkan produktivitas mencapai 7 ton per hektar (ha).
Baca juga: Kejagung Usut Kasus Korupsi Impor Gula, ID FOOD Pastikan Tak Ganggu Proses Importasi Lainnya
Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan usai mendampingi kunjungan Presiden mengatakan, Dem Area pembudidayaan benih ini dilakukan dengan pola pertanian yang efisien, presisi, serta bernilai tambah.
Pola ini dilakukan untuk menghasilkan produktivitas padi yang tinggi sehingga bisa mendukung pasokan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk stabilisasi pasokan dan harga.
“Bapak Presiden RI telah meninjau lokasi pembudidayaan benih unggul di lahan Sukamandi milik PT Sang Hyang Seri member of ID FOOD. Ini merupakan bentuk dukungan yang luar biasa bagi pelaksanaan pengembangan benih dan sistem pertanian efektif dan presisi serta keberlanjutan pemanfaatannya ke depan dalam skala yang lebih luas," ujar Frans ditulis Senin (9/10/2023).
Secara keseluruhan Dem Area tersebut memiliki luas total 47,25 ha dan terbagi kedalam 3 blok, yaitu Blok S 20 menerapkan varietas Mantap dan Inpari 48 seluas 16,15 ha dengan pengaplikasian teknologi BRIN, Blok S18 menerapkan varietas Mantap seluas 16,10 dengan teknologi dari PT Biota, dan Blok S17 menerapkan varietas MSP 65 seluas 15 ha dengan teknologi MSP 65.
Baca juga: BPBD Kulon Progo Salurkan Ratusan Tangki Air Bersih Selama Status Darurat Kekeringan
"Penanaman telah mulai sejak bulan Juli dan secara bertahap dilakukan panen pada Oktober ini. Berdasarkan pantauan, produktivitas rata-rata sebesar 7 ton per ha. Hasil panennya akan langsung dikerjasamakan dan diserap BULOG untuk menambah stok CBP. Selanjutnya keberhasilan skema ini akan direplikasi dan diterapkan secara masal menjadi semacam close loop,” tuturnya.
Frans menambahkan, upaya perusahaan dalam meningkatkan produktivitas beras juga dilakukan melalui kemitraan dengan petani rakyat.
Dalam pola kemitraan tersebut, SHS melakukan pendampingan pemantauan dan perawatan tanaman, penyediaan benih unggul, penggunaan teknologi modern/smart farming, serta pelatihan bagi petani mitra untuk meningkatkan hasil panen.
“Pada September ini kita lakukan panen hasil kemitraan dengan petani di lahan SHS seluas 3.156 ha di Sukamandi, Subang secara bertahap. Didapatkan hasil panen tertinggi di salah satu lokasi area mencapai 12,3 ton per hektare," kata Frans.
"Panen ini juga menjadi inisiatif baru, di mana pada lahan yang dikelola bersama mitra petani diterapkan skema fair price dan pembayaran real-time, dengan tujuan menghilangkan peran tengkulak dalam rantai pasok pasca panen,” sambungnya.
Di tengah kondisi El Nino, Frans berharap, berbagai langkah konkrit yang dilakukan Holding pangan ID FOOD dapat berkontribusi meningkatkan pasokan beras sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
Baca juga: Bantu Kekeringan di Sukabumi, Relawan Ganjar Siapkan Instalasi Pipa Air Dialirkan ke 25 KK
“Pada kunjungan Bapak Presiden ke lahan Sukamandi ini kita bisa melihat bahwa di tengah El Nino yang masih berlangsung panen padi juga tetap berjalan di sejumlah lokasi. Selain itu, beberapa pengembangan budidaya dan varietas terus dilakukan sebagai solusi jangka panjang menjaga keamanan pasokan beras ke depan,” ungkapnya.
Presiden Jokowi di sela kunjungan mengatakan, fenomena El Nino tentunya memberikan dampak pada produksi dan hasil panen yang ada.
Menurutnya, hasil panen di Kabupaten Subang terbilang bagus, selanjutnya akan dilakukan peninjauan di Indramayu.
Presiden Jokowi juga memastikan, pemerintah akan terus fokus melakukan stabilisasi harga beras di tingkat konsumen atau masyarakat.