News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perempuan Pesisir Bantu Tingkatkan Kualitas Hasil Tangkapan Laut

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Herlina, peserta program pemberdayaan oleh Aruna Picker di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kaum perempuan turut memiliki peran dalam meningkatkan kualitas hasil tangkapan laut.

Aruna, pionir integrated fisheries commerce, mengikutsertakan kaum perempuan dalam industri kelautan dan perikanan.

"Pelatihan ini pun meliputi QC. Memahami bahwa QC merupakan salah satu hal yang sangat krusial untuk dijaga, Aruna mengajarkan standar-standar yang harus Aruna Picker penuhi untuk tetap menjaga kualitas dari berbagai komoditas yang mereka handle," ujar Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, Utari Octavianty.

Di Indonesia perempuan mewakili 42 persen angkatan kerja di sektor tersebut.

Melihat angka ini, Aruna, pionir integrated fisheries commerce di Indonesia, berupaya untuk memberdayakan perempuan pesisir dengan mengajak mereka untuk bergabung sebagai Aruna Picker.

"Kami menurunkan langsung tim QC kami untuk membimbing mereka di lapangan. Ada saatnya juga kami mengundang pihak ketiga untuk ikut memberi pelatihan pada Aruna Picker," ucap Utari.

Di Aruna Hub yang terletak di Kendari, Herliana adalah salah seorang di antara perempuan yang diberdayakan.

Sebagai seorang single parent, Herliana menghidupi empat orang anak dengan menjadi Picker Aruna.

Herliana membantu Aruna untuk mengupas, menyortir, dan mengelompokkan grade komoditas tangkapan Nelayan Aruna—kepiting rajungan, misalnya.

Aruna secara reguler melakukan banyak program pelatihan bagi para Aruna Picker yang diisi oleh tim Quality Control (QC) Aruna dan beberapa picker profesional yang telah ditunjuk oleh Aruna.

"Kami diberi pelatihan teknis mengenai cara mengupas rajungan, hal apa saja yang perlu diperhatikan saat kami melakukannya. Misalnya, kami tidak diperkenankan untuk memakai make up, perhiasan. Ini dilakukan untuk menghindari adanya kontaminasi pada komoditas yang kami olah," ucapnya.

Merasakan secara nyata manfaat dari pelatihan-pelatihan tersebut bagi pekerjaannya sebagai Aruna Picker, Herliana menambahkan kesan hangat di ujung wawancara Aruna dengannya.

Baca juga: Startup Aruna Gandeng Bank Indonesia Tingkatkan Produktivitas Nelayan di Biak Papua

"Saya orang tua single dari empat orang anak. Saya pikir, dengan kenyataan yang demikian, akan berat bagi saya buat bertahan hidup. Namun, dengan pelatihan-pelatihan dan pekerjaan saya sekarang, saya jadi sadar, oh, ternyata saya masih ada kemampuan yang menghasilkan, ya. Cita-cita saya adalah saya bisa menyekolahkan anak-anak hingga jenjang perkuliahan," pungkas Herlina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini